Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Rusia mengklaim pihak Ukraina menderita kerugian yang cukup signifikan selama operasi khusus yang berlangsung sejak Ferbruari 2022.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov memaparkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, eksekusi prajurit Ukraina oleh unit nasionalis telah terjadi lebih sering di daerah pertempuran.
“Jadi, setelah melakukan persiapan tembakan untuk serangan pasukan Rusia di daerah pemukiman Novomikhailovka (DPR), lebih dari 30 prajurit dari batalyon ke-25 dari brigade mekanik ke-54 Angkatan Bersenjata Ukraina memutuskan untuk menyerah,” ujar Igor dalam keterangan resminya, Selasa (14/6/2022).
Sementara itu, prajurit Ukraina yang menduduki benteng di area Peternakan Hewan mengarahkan radio ke komando unit Rusia untuk menghentikan tembakan dan menyediakan koridor untuk keluar.
“Sekitar pukul 10 malam, prajurit Ukraina dengan bendera putih mulai maju menuju posisi Rusia,” jelasnya.
Pada saat yang sama, sebuah detasemen nasionalis Ukraina, yang tiba dengan kendaraan lapis baja, melepaskan tembakan ke prajurit brigade ke-54 Angkatan Bersenjata Ukraina di belakang.
“Akibat eksekusi ini, 32 prajurit Ukraina terluka parah dan tewas. ️”
Insiden ini, lanjut Igor, jelas menunjukkan bahwa dengan latar belakang kegagalan militer yang berkembang dan demoralisasi pasukan Ukraina. Dia menyebut rezim Kiev sedang mencoba untuk menghentikan gerak mundur pasukannya dengan menghukum pasukannya sendiri.
“Kehidupan prajurit Ukraina dan pejuang unit pertahanan teritorial yang dimobilisasi tidak berarti apa-apa bagi kepemimpinan Ukraina saat ini,” tukasnya.