Bisnis.com, JAKARTA – Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Poltracking Indonesia (Poltracking) menempatkan nama Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai tokoh dengan elektabilitas tinggi. Kedua tokoh tersebut dinilai pantas untuk maju sebagai capres dan cawapres 2024.
Sukri, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengatakan bahwa hasil survei itu menunjukkan mereka menjadi pasangan yang diminati masyarakat.
Menurutnya, meningkatnya elektabilitas pasangan yang akan maju di Pilpres 2024, tak lepas dengan siapa mereka akan berpasangan. Tingginya minat masyarakat untuk memilih Ganjar- Erick menurut Sukri tak lepas dari ketokohan dan sosok Menteri BUMN tersebut.
Ketokohan Erick dinilai positif, bahkan ketika disimulasikan berpasangan dengan calon lainnya, juga mampu tingkatkan elektabilitas pasangannya.
"Tingginya elektabilitas juga menunjukan masyarakat menyukai sosok Ganjar dan Erick. Masyarakat menilai dua tokoh tersebut pantas maju sebagai capres dan cawapres di pilpres 2024," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (14/6/2022).
Seperti diketahui, beberapa lembaga survei politik telah mengeluarkan hasil elektabilitas tokoh yang berpotensi untuk ikut kontestasi pilpres 2024. SMRC menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo (30,3 persen) sebagai yang tertinggi dibandingkan Prabowo Subianto (27,3 persen).
Baca Juga
Hasil ini tak jauh berbeda dengan survei yang dilakukan Poltracking yang juga menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo di tempat tertinggi (30,6 persen). Poltracking juga membuat survei untuk calon wakil presiden. Erick Thohir sebagai salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi (12,6 persen).
Poltracking juga membuat simulasi jika kedua tokoh ini disandingkan dan maju pilpres 2024. Sebanyak 27 persen responden tertarik memilih pasangan Ganjar Erick. Minat responden memilih pasangan ini jauh lebih besar ketimbang simulasi duet Prabowo Puan Maharani( 20,7 persen).
Sukri menuturkan minat masyarakat terhadap capres dan cawapres yang ditunjukan dari hasil survei cukup valid. Pasalnya, kedua lembaga survei tersebut sering menjadi rujukan berkat kredibilitas yang baik.
Hasil survei dari SMRC dan Poltracking, juga kerap digunakan parpol untuk memilih calon yang memiliki potensi menang tinggi. Ketika tokoh memiliki elektabilitas tinggi, katanya, maka tiket untuk maju ke pilpres akan diberikan parpol ke figur tersebut. Tambah lagi, parpol sangat dibutuhkan oleh tokoh politik yang akan maju ke kontestasi pilpres.
Di sisi lain, capres pasangan juga akan menggunakan hasil survei dari lembaga terpercaya untuk mencari sosok yang pantas untuk mendampinginya maju pada pilpres 2024. Saat ini calon pasangan Ganjar Erick merupakan pasangan yang bisa saling melengkapi.
"Melihat simulasi Poltracking, sosok Erick dipercaya mampu memenangkan tokoh yang berpotensi diusung sebagai capres. Dengan elektabilitas Erick saat ini sangat stabil, Erick sangat cocok sebagai wakilnya Ganjar,” katanya.
Sukri tidak menampik jika hasil pooling yang saat ini dikeluarkan memiliki potensi untuk berubah. Agar elektabilitas dapat terjaga, lanjutnya, seluruh tokoh yang akan maju di pilpres harus terus meningkatkan elektabilitas termasuk dengan menjaga agar tidak ada isu negatif menerpanya.
"Jika tak ada badai politik, elektabilitas tokoh saya perkirakan tak akan banyak berubah. Sebab badai politik bisa memutar balikkan elektabilitas tokoh tersebut," pungkas Sukri.