Bisnis.com, SURABAYA - Lembaga riset Surabaya Survey Center (SSC) menyebut nama Gubernur Jawa Timur Soekarwo mampu menggeser elektabilitas Agus Harim "Soekarwo mampu menggeser AHY diperingkat pertama sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi" ujar salah seorang peneliti senior SSC, Viktor Tobing, dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Sabtu (23/6/2018).
Viktor Tobing mengaku hasil tersebut sesuai dengan survei yang digelar pada 4-13 Juni 2018 dan membuktikan bahwa masyarakat Jatim menginginkan Soekarwo maju di Pemilihan Presiden 2019.
Berdasarkan risetnya, pada April 2018, perolehan suara Soekarwo yang mencapai 7,2% naik menjadi 14.8% pada Juni ini. Kenaikan angka tersebut, kata Viktor, menggeser AHY yang sebelumnya mendapat raupan suara 10,2%.
Menurut dia, AHY masih muda dan pengalaman maupun kelihaiannya berpolitik masih kalah jauh dibandingkan Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo.
"Betapa di Jatim Pakde Karwo begitu dicintai sehingga menjadikan temuan kami wajar adanya, bahkan elektabilitasnya hampir bisa dipastikan terus akan naik," ucapnya.
AHY, lanjut dia, masih perlu banyak belajar lagi untuk bisa berkarakter dalam politik, baik secara kultural dan struktural, termasuk"jam terban"g serta luasnya wawasan tentang kedaerahan yang juga mutlak harus dimiliki jika benar-benar ingin maju sebagai cawapres.
Ini belum deklarasi lho. Bayangkan jika Pakde Karwo mengumumkan kesediannya maju dalam Pilpres 2019 sebagai cawapres mewakili Demokrat. Tak hanya partai yang akan bangga, tapi seluruh masyarakat Jatim juga ikut menjadi bagian dari kebanggan tersebut," katanya.
Sementara itu, berdasarkatan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, yang secara berturut-turut mendapat perolehan suara 5,6%, 5% serta 4,7%.
Survei dengan metode multistage random sampling itu dilakukan di 38 kabupat dan kota di Jatiga persen, level of confidence 95% dan jumlah sampel mencapai 1.070 responden.
Tak itu saja, sebagai bentuk kendali mutu, survei ini dilengkapi dengan mengecek langsu