Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Ukraina Vs Rusia: Ukraina Hancurkan 3 Tank, 2 Kendaraan Tempur Rusia

Pasukan Ukraina memukul mundur 7 serangan musuh dan menghancurkan peralatan militer Rusia seperti drone, kendaraan tempur lapis bajam tank.
Pemandangan menunjukkan deretan kendaraan lapis baja selama latihan militer Allied Resolve yang diadakan oleh angkatan bersenjata Rusia dan Belarus di tempat pelatihan Osipovichsky di wilayah Mogilev, Belarus, Kamis (17/2/2022)./Antara-Reuters
Pemandangan menunjukkan deretan kendaraan lapis baja selama latihan militer Allied Resolve yang diadakan oleh angkatan bersenjata Rusia dan Belarus di tempat pelatihan Osipovichsky di wilayah Mogilev, Belarus, Kamis (17/2/2022)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina memukul mundur 7 serangan musuh dan menghancurkan peralatan militer Rusia seperti drone, kendaraan tempur lapis bajam tank.

"Di sepanjang garis pertahanan, musuh menggunakan pesawat tempur, peluncur roket ganda, artileri kaliber besar, tank, mortir dari berbagai sistem, meluncurkan serangan rudal dan bom pada infrastruktur sipil, daerah pemukiman yang damai," kata Satuan Tugas Pasukan Gabungan Ukraina dalam sebuah postingan Facebook.

Dikutip dari ukrinform.net, per Rabu (8/6/2022), tentara Ukraina menghancurkan tiga tank, dua kendaraan tempur lapis baja dan empat kendaraan bermotor.

Dari sistem pertahanan udara, mereka menembak jatuh 6 drone Rusia Orlan-10 di langit Donbas, Ukraina.

Masih pada hari yang sama, tercatat tentara Rusia menyerang 20 pemukiman di wilayah Donetsk dan Luhansk dan menghancurkan 28 fasilitas sipil. Akibatnya, 4 warga sipil tewas dan 11 terluka karena tembakan.

Dilansir aljazeera.com, Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan pasukan Rusia sudah menguasai sebagian besar Severdonetsk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menentukan nasib Donbas yang semakin terpukul.

“Rusia melanjutkan serangan mereka yang gagal untuk kelemahan dalam pertahanan Severodonetsk, sambil menembaki lingkungan yang damai dan fasilitas industri di wilayah Luhansk,” tulis Serhiy Haidai di Telegram.

Selain itu, Haidai juga mengatakan Rusia sebelumnya telah menembaki pabrik kimia Azot di Severdonetsk, tempat banyak warga sipil berlindung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper