Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina pada Jumat (3/6/2022) mengklaim pihaknya telah merebut kembali sebagian besar wilayah Sievierodonetsk melalui pertempuran sengit dan menggagalkan upaya pasukan Rusia untuk maju dari kota industri timur yang hancur pada hari ke-100 invasi Moskow.
Kepala wilayah Luhansk, Ukraina, Serhiy Gaidai mengatakan kepada televisi nasional bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali sekitar 20 persen wilayah Sievierodonetsk, dari pasukan Rusia.
Dia melaporkan, Rusia menembaki Ukraina selama berjam-jam dan kemudian maju, namun berhasil dipukul mundur oleh pasukan Ukraina yang tidak terluka.
"Beginilah mereka bergerak maju, selangkah demi selangkah. Mereka menghancurkan segalanya dengan artileri, pesawat dan mortir," kata Gaidai, melansir CNA, Sabtu (4/6/2022).
Namun, kata Gaidai, begitu Ukraina memiliki senjata yang dijanjikan Barat, mereka akan mendorong artileri Rusia menjauh dari Ukraina.
"Dan percayalah, infanteri Rusia, mereka akan lari," ujar dia.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan, tentaranya saat ini sedang berlatih di Eropa untuk mengoperasikan sistem rudal canggih yang dijanjikan minggu ini oleh AS dan Inggris. Rudal tersebut, diharapkan dapat memberi keuntungan untuk Kyiv dalam pertempuran.
Washington pekan ini mengatakan, Ukraina diperkirakan akan memerlukan waktu tiga minggu pelatihan untuk menggunakan roket yang dapat menjangkau hingga 80 km. Ini, dapat membantu Ukraina mengalahkan kekuatan tembakan artileri Rusia.
Kepada wartawan, Presiden AS Joe Biden mengatakan beberapa negosiasi bersama Ukraina masih diperlukan, namun sementara itu AS akan membantu Ukraina mempertahankan diri.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidatonya tadi malam mengatakan bahwa Kyiv mengharapkan lebih banyak kabar baik mengenai senjata asing, setelah paket senjata terbaru senilai US$700 juta diberikan AS untuk Ukraina.
"Kemenangan akan menjadi milik kita," katanya dalam pidatonya, untuk menandai 100 hari perang pada Jumat (3/6/2022).