Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kuasai Sebagian Besar Luhansk, Kini Gelar Latihan Militer di Pasifik

Latihan di pasifik dilakukan usai Rusia menguasai lebih dari 90 persen wilayah Luhansk, Ukraina.
Lambang Z yang ada di tank milik pasukan Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina/NDTV
Lambang Z yang ada di tank milik pasukan Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina/NDTV

Bisnis.com, JAKARTA -- Pasukan Rusia memulai latihan militer di kawasan Pasifik dengan melibatkan sekitar 40 kapal perang dan 20 pesawat tempur.

Latihan itu dilakukan usai mereka menguasai lebih dari 90 persen wilayah Luhansk, Ukraina.

Langkah itu dilakukan setelah hari ke-100 perang Rusia di Ukraina yang oleh Kremlin masih disebut sebagai “operasi militer khusus.”

Pasukan Rusia dilaporkan terus mendapatkan tempat yang signifikan di Donbas timur Ukraina termasuk Luhansk, menurut Kementerian Pertahanan Inggris seperti dikutip CNBC.com, Jumat (3/6/2022).

Pada saat Rusia memulai latihan militer di Pasifik para pejabat PBB bertemu dengan rekan-rekan Rusia mereka.

Pertemuan itu membahas upaya untuk membawa ekspor gandum Rusia dan Ukraina kembali ke pasar global karena risiko kekurangan pangan global meningkat.

Sedangkan di tempat lain, aliansi produsen minyak OPEC+ telah setuju untuk meningkatkan produksi minyak mentah lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Juli dan Agustus.

Tujuannya untuk meredam lonjakan harga global yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi berikutnya terhadap minyak Rusia.

“Rusia sekarang mencapai kesuksesan taktis di Donbas. Pasukan Rusia telah meraih dan mempertahankan momentum dan saat ini tampaknya memegang inisiatif atas oposisi Ukraina,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen hariannya di Twitter.

Inggris menyatakan Rusia menghabiskan biaya cukup besar untuk memperkuat persenjataan pasukannya dan sangat terkonsentrasi pada satu bagian serangan di Donbas.

“Rusia belum dapat menghasilkan manuver atau gerakan di front atau sumbu lain sehingga beralih ke taktik defensif,” tulis kementerian itu.

Disebutkan bahwa dilihat dari rencana awal Rusia maka tidak ada tujuan strategis yang tercapai. Di antara tujuan-tujuan itu adalah untuk merebut pusat pemerintahan Kyiv.

“Agar Rusia mencapai segala bentuk kesuksesan akan membutuhkan investasi besar tenaga dan peralatan yang berkelanjutan, dan kemungkinan akan memakan waktu lebih lama,” tambah posting tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper