Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina di hari ke 100 masih terus berlanjut. Hari ini, Jumat (3/6//2022) Pasukan Rusia terus meningkatkan intensitas pengeboman di wilayah timur Ukraina, termasuk Sloviansk.
“Situasinya semakin buruk, ledakan semakin kuat dan bom semakin sering jatuh,” jelas salah satu warga sipil dikutip dari The Guardian, Jumat (3/6/2022).
Walikota Vadim Liakh menggambarkan situasi kotanya pasca pengeboman yang dilakukan oleh pasukan Rusia. Pada Kamis (2/6/2022) saluran listrik dan saluran air di kota Sloviansk dilaporkan rusak dan berdampak pada 100 ribu penduduknya.
“Listrik tidak ada, air mati,” tulis Liakh dalam layanan pesan singkat Telegram.
Selain itu Liakh juga mendesak warganya di Sloviansk untuk segera melakukan evakuasi mengingat kerusuhan yang terjadi semakin tak terkendali.
“Solusi terbaik dalam situasi ini, adalah mengungsi. Jaga dirimu. Kemasi tasmu,” desaknya.
Baca Juga
Disamping itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyampaikan bahwa sekitar 20 persen wilayah Ukraina sudah diduduki oleh Pasukan Rusia. Wilayah Donbas dan beberapa kota di timur Ukraina hampir seluruhnya porak poranda.
Zelensky juga mengatakan bahwa wilayah jajahan pasukan Rusia luasnya kini hampir menyamai luas gabungan antara Belanda, Belgia dan Luksemburg.
“Hingga hari ini, sekitar 20 persen wilayah kami dikuasai penjajah, hampir 125 ribu kilometer persegi, ini jauh lebih besar daripada wilayah gabungan semua negara Benelux (Belgia, Belanda dan Luksemburg),” ungkap Zelensky dalam pidatonya, Kamis (2/6/2022).
Menurut laporan yang disampaikan Zelensky dalam pidatonya kepada parlemen Luksemburg, setidaknya 100 orang Ukraina meninggal setiap harinya di Ukraina timur, dan 450 hingga 500 orang lainnya terluka.
Sementara itu, pernyataan Joe Biden seakan jadi angin segar setelah dirinya mengumumkan akan melakukan penambahan bantuan senjata dan peralatan militer untuk Ukraina. Tak main-main, total bantuan ini sebesar US$700 juta.
“Amerika Serikat akan mendukung Ukraina dan terus memberikan Ukraina senjata serta peralatan untuk mempertahankan diri,” jelas biden dalam pernyataan pers yang dibagikannya.