Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Embargo Minyak Rusia Disepakati UE, Hungaria Pertahankan Impor Melalui Pipa Druzhba

Orban menyebutkan bahwa ketersediaan minyak sebesar 65 persen dan gas sebesar 85 persen di Hungaria merupakan hasil impor dari Rusia.
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia./Antara-Reuters
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Hungaria bersikeras menolak keputusan embargo minyak impor Rusia yang sebelumnya telah dirundingkan selama beberapa pekan kebelakang oleh negera-negara Uni Eropa (UE). 

Melansir dari CNN, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Selasa (31/5/2022), menilai bahwa embargo minyak tersebut dapat menjadi ‘bom atom’ bagi perekonomian di negaranya. 

Orban menyebutkan bahwa ketersediaan minyak sebesar 65 persen dan gas sebesar 85 persen di Hungaria merupakan hasil impor dari Rusia. 

Atas penentangan tersebut, UE akhirnya menyepakati keputusan untuk melakukan embargo minyak melalui kapal tanker dan  dengan mengecualikan pengiriman yang tiba di wilayah Eropa melalui pipa Druzhba. 

Melansir dari Aljazeera, Selasa (31/5), Kepala Dewan Eropa Charles Michel mengatakan bahwa perjanjian yang dilakukan untuk melarang ekspor minyak dari Rusia ke UE tersebut mencakup lebih dari dua pertiga atau sekitar 90 persen impor minyak Rusia. 

“Dengan larangan tersebut, hal itu dapat memotong sumber pembiayaan yang sangat besar untuk mesin perang Rusia,” ucap Charles dikutip dari Aljazeera, Selasa (31/5). 

Di sisi lain, Perdana Menteri Hungaria menilai bahwa keputusan yang diambil untuk tidak mengikutsertakan embargo minyak pada minyak yang dikirimkan melalui pipa Druzhba merupakan sebuah langkah yang tepat, karena mempertimbangkan bahwa Hungaria setidaknya membutuhkan waktu selama tiga hingga lima tahun kedepan, untuk dapat menghentikan semua kegiatan impor minyak tersebut. 

“Itu merupakan sebuah pendekatan yang ideal. Namun, saya memperingatkan bahwa para petinggi harus menyiapkan rencanan cadangan jika terjadi kegagalan pengiriman yang disebabkan oleh kecelakaan,” jelas Orban, Selasa (31/5). 

Selain itu, negara-negara yang tergabung dalam UE juga telah menyetujui untuk melakukan pengiriman bantuan sebesar $9,7 miliar kepada Ukraina, yang ditujukan untuk mendukung keberlangsungan perekonomian di negara tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper