Bisnis.com, JAKARTA - Diangkatnya Élisabeth Borne sebagai perdana menteri Prancis yang baru menunjukkan perubahan sikap pemerintah sejak tiga puluh tahun terakhir yang selalu menempatkan pria untuk posisi tersebut.
Borne merupakan wanita kedua yang menjabat sebagai perdana menteri wanita sejak 1991.
Perdana menteri wanita yang pertama di negara itu adalah Edth Cresson, hanya menjabat kurang dari setahun,antara Mei 1991 sampai April 1992 di bawah Presiden Sosialis François Mitterand.
Borne yang lahir pada 18 April 1961 sebelumnya pernah memimpin sejumlah kementerian seperti Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Perhubungan dan Tenaga Kerja.
Bahkan dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Transisi Ekologis yang menangani soal iklim dan lingkungan.
Sebagai politisi dari partai La République En Marche, pengganti Jean Castex itu menjabat sebagai menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri Jean Castex sejak 2020.
Baca Juga
Karena itu, tidak heran kalau sebagai besar masa tugasnya disibukkan dengan mengurus persoalan penyebaran wabah Covid-19 yang mendera Prancis cukup parah pada awal tahun 2020.
Bergelar insinyur, lulusan College des Ingenieurs itu menekuni bidang teknik dan lingkungan selain kuliah di École Polytechnique dan École Nationale des Ponts.
Dari latar belakang pendidikannya itu tidak heran kalau Presiden Macron, yang mencari perdana menteri dengan kredensial kebijakan hijau dan sosial, memilih dirinya.
Apalagi, Macron perlu menunjukkan bahwa dia telah mendengar frustrasi para pemilih yang diungkapkan oleh jumlah pemilih yang rendah dan dukungan besar untuk politisi sayap kanan dan paling kiri yang berorientasi lingkungan dan sosial.
Selain itu, Borne dapat membantu melawan tantangan yang dilontarkan oleh veteran sayap kiri Jean-Luc Melenchon yang meraih tempat ketiga dalam pemilihan presiden.
Sebagai seorang birokrat karier yang berbicara lembut yang melayani banyak menteri Partai Sosialis sebelum bergabung dengan pemerintahan Macron, Borne memiliki tugas singkat sebagai menteri lingkungan pada tahun 2019 ketika xia mendorong kebijakan ramah sepeda.
Dia kemudian mengambil alih Kementerian Tenaga Kerja dan mengawasi negosiasi dengan serikat pekerja yang menghasilkan pemotongan tunjangan pengangguran untuk beberapa pencari kerja.
Dalam kepemimpinannya, angka pengangguran turun ke level terendah dalam 15 tahun dan pengangguran kaum muda ke level terendah dalam 40 tahun.