Bisnis.com, JAKARTA -- Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina yang sudah berlangsung sejak 24 Februari lalu.
Pada siang kemarin, misalnya, rudal berbasis udara presisi tinggi pasukan Rusia menghantam 4 pos komando, 38 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, hingga 4 depot amunisi di wilayah Soledar di Republik Rakyat Donetsk.
"Qkibat serangan itu, lebih dari 170 nasionalis tewas, 41 unit peralatan militer .
Penerbangan operasional-taktis dan militer menghantam 45 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, serta fasilitas penyimpanan bahan bakar untuk peralatan militer Ukraina," ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dikutip, Jumat (13/5/2022).
Igor menuturkan bahwa unit artileri juga menghantam 14 pos komando, tujuh unit artileri dalam posisi menembak dan 358 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer Ukraina.
Selain itu, peluncur sistem rudal anti-pesawat S-300 dihancurkan di dekat desa Dolyna, wilayah Kharkiv.
Sedangkan pada siang harinya, lima kendaraan udara tak berawak Ukraina dihancurkan oleh sarana pertahanan udara di daerah pemukiman Glubokoe, Liptsy, wilayah Kharkiv, Oleksandrivka, Donetsk, serta 10 roket Smerch MLRS di distrik Polevoye di Republik Rakyat Donetsk.
Baca Juga
️"Satu kendaraan udara tak berawak ditembak jatuh di atas Pulau Zmeiny dan tiga rudal balistik Tochka-U Ukraina dicegat," ujarnya.
Secara total, sejak awal operasi militer khusus 164 pesawat, 125 helikopter, 827 kendaraan udara tak berawak, 304 sistem rudal anti-pesawat, 3.022 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 366 peluncur roket ganda, 1.479 artileri lapangan dan mortir, serta 2.832 unit kendaraan militer khusus Ukarina hancur.