Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antony Blinken dan Lloyd Austin Akan Kunjungi Ukraina, Ini Permintaan Zelensky

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin siap melakukan pembicaraan dengan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan keterangan melalui video yang diunggah di Facebook
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan keterangan melalui video yang diunggah di Facebook

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina berharap untuk mendapatkan senjata berat pada pembicaraan dengan menteri luar negeri dan menteri pertahanan Amerika Serikat di Kyiv pada hari ini. Senjata itu sangat penting bagi Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

Pemimpin Ukraina itu memperingatkan bahwa Kyiv akan menghentikan pembicaraan dengan Moskow jika Rusia menghancurkan "rakyat kami" yang terkepung di kota Mariupol. Begitu pula kalau Rusia mengadakan referendum untuk menciptakan lebih banyak republik yang memisahkan diri di tanah Ukraina yang baru diduduki.

Pada satu titik dalam konferensi pers yang emosional, menurut Zelensky, Rusia dapat menggunakan senjata nuklir, tetapi dia tidak ingin percaya bahwa Moskow akan menggunakannya.

Dia mengatakan bahwa sangat penting bagi Ukraina untuk mendapatkan lebih banyak senjata.

"Begitu kami memiliki senjata lebih banyak, percayalah, kami akan segera merebut kembali wilayah kami yang diduduki sementara," katanya kepada wartawan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (24/4/2022).

Dia menggunakan konferensi persnya yang diadakan di stasiun kereta api bawah tanah Kyiv untuk mengumumkan kedatangan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk melakukan pembicaraan.

"Besok kami akan membahas daftar persis senjata yang penting bagi kami dan soal kecepatan pengiriman," katanya. Dia menambahkan bahwa pihaknya ingin memiliki senjata berat yang kuat.

Dia menahan air mata pada satu titik ketika mengatakan bahwa dia berbagi rasa sakit dari setiap Ukraina yang kehilangan anak-anak dalam perang Rusia. Dia mengatakan serangan rudal pada Sabtu (23/4/2022) telah menewaskan delapan orang di kota Odesa, termasuk seorang anak berusia tiga bulan.

Menurutnya, kemarin adalah satu hari yang paling sulit bagi pasukan Ukraina yang dikepung di Mariupol, dan bahwa Kyiv telah menawarkan Moskow setiap kemungkinan kesepakatan untuk mengamankan pembebasan mereka. Pasukan Ukraina hingga kini masih bertahan di pabrik baja, Mariupol.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Sumber : ChannelNewsAsia.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper