Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Timur Membara, Serangan Rudal Rusia Hujam Obyek Sipil

Kiev menuding serangan rudal Rusia terhadap sasaran sipil di seluruh Ukraina tidak berhenti. 
Warga Ukraina terpaksa mengungsi dari rumahnya lantaran pasukan Rusia membombardir kota Mariupol, Ukraina/Aljazeera
Warga Ukraina terpaksa mengungsi dari rumahnya lantaran pasukan Rusia membombardir kota Mariupol, Ukraina/Aljazeera

Bisnis.com, JAKARTA -- Pasukan Rusia disebut terus mengumpulkan kekuatan untuk mengendalikan wilayah Ukraina Timur, khususnya di kawasan Donetsk dan Luhansk.

Dalam laporan terbarunya, pihak Ukraina menyebut bahwa rudal dan serangan udara terhadap sasaran sipil di seluruh Ukraina tidak berhenti. 

"Ada intensifikasi serangan rudal Rusia pada objek sipil di wilayah barat selama 18 April 2022," demikian klaim pihak Ukraina, Selasa (19/4/2022).

Di distrik operasional Slobozhansky dan Donetsk, misalnya, pihak Rusia melakukan operasi ofensif dan penyerangan di area tertentu.

Pasukan Rusia juga diketahui terus mentransfer senjata dan peralatan militer ke Ukraina dari wilayah tengah dan timur federasi Rusia. Bersama dengan unit tempur, mereka mentransfer unit pendukung.

Selain itu, untuk meningkatkan sistem logistik, penjajah Rusia menyebarkan pusat logistik dan membuat pangkalan lapangan untuk memperbaiki dan memperbarui peralatan yang rusak.

Dari arah Slobozhansky, Rusia terus memblokir sebagian kota Kharkiv. Menurut informasi yang tersedia, untuk mengatur sistem pertahanan udara kelompok penyerang, divisi rudal anti-pesawat tambahan Rusia dari sistem rudal permukaan-ke-udara jarak pendek "Tor" (SA-15 Gauntlet) diarahkan ke wilayah Kharkiv. 

Pada saat yang sama, divisi rudal permukaan-ke-udara jarak jauh bergerak S-400 (SA-21 Growler) dan S-300 (SA-10 Grumble) dikerahkan di wilayah wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina untuk menutupi wilayah tersebut. 

Di arah Izyum, Rusia melakukan operasi ofensif di tepi kiri Sungai Donets Siversky. Untuk mendukung tindakan ofensif kelompok ke arah ini, Rusia menciptakan sistem posisi tembak utama dan cadangan untuk artileri roket.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper