Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat disebut berupaya menggulingkan pemerintahan berdaulat dalam hal ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.
Terkait hal tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan sebanyak 16 orang ditangkap di Sumatra Barat terkait kelompok NII.
Sejauh ini, kata Ramadhan bukti-bukti yang ada menunjukan bahwa ke-16 orang itu merupakan anggota NII. Ramadhan belum mau berbicara lebih jauh soal dugaan upaya penggulingan pemerintah oleh NII.
"16 orang yang ditangkap oleh Densus 88 terkait dengan keterlibatan kelompk NII. Bukti-buktinya ada beberapa dokumen dan beberapa kegiatan, serta bukti-bukti lain yang menunjukkan bahwa mereka merupakan kelompok NII," kata Ramadhan di Mabes Polri, Selasa (19/4/2022).
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menyebut jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat berencana menggulingkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.
"Sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun pemilu 2024," kata Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar, Senin (18/4/2022)
Hal tersebut terungkap dari barang bukti berupa dokumen yang disita saat polisi menangkap anggota NII Sumbar.
Dokumen tertulis itu berisi visi misi untuk mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia, dengan syari’at Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam. Dalam dokumen itu, terungkap juga adanya rencana penyerangan.
"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (disebutkan ‘golok’)," ungkapnya.
Sebelumnya, Polisi menangkap 16 tersangka teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan NII melakukan perekrutan secara masif, bahkan melibatkan anak di bawah umur.
"Perekrutan anggota secara masif di Sumatera Barat, dengan melibatkan anak-anak di bawah umur," kata Gatot dalam konferensi pers, Senin (28/3/2022).
Selain perekrutan ke-16 tersangka teroris itu juga terlibat dalam beberapa hal seperti berkeinginan mengubah ideologi negara, menggulingkan pemerintah yang sah apabila NKRI sedang mengalami chaos, dan melakukan kegiatan ala militer secara rutin.