Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Densus 88 Ungkap NII Sumbar Ingin Gulingkan Jokowi Sebelum 2024

Densus 88 Antiteror Polri menyebut jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat berencana menggulingkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar (kanan) memperlihatkan diagram jaringan organisasi teroris Jamaah Islamiyah di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/11/2021)./Antara
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar (kanan) memperlihatkan diagram jaringan organisasi teroris Jamaah Islamiyah di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/11/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menyebut jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat berencana menggulingkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebelum penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun pemilu 2024," kata Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar, Senin (18/4/2022)

Hal tersebut terungkap dari barang bukti berupa dokumen yang disita saat polisi menangkap anggota NII. Dokumen itu berisi visi misi untuk mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia, dengan syari’at Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam. Dalam dokumen itu, terungkap juga adanya rencana penyerangan.

"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (disebutkan ‘golok’)," ungkapnya.

Sebelumnya, Polisi menangkap 16 tersangka teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat. Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan NII melakukan perekrutan secara masif, bahkan melibatkan anak di bawah umur.

"Perekrutan anggota secara masif di Sumatera Barat, dengan melibatkan anak-anak di bawah umur," kata Gatot dalam konferensi pers, Senin (28/3/2022).

Selain perekrutan, ke-16 tersangka teroris itu juga terlibat dalam beberapa hal, misalnya berkeinginan mengubah ideologi negara, menggulingkan pemerintah yang sah apabila NKRI sedang mengalami chaos, dan melakukan kegiatan ala militer secara rutin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper