Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal penjelajah bersenjata rudal Moskva tenggelam saat ditarik kembali ke pelabuhan dalam cuaca badai menyusul ledakan dan kebakaran.
Kementerian pertahanan mengatakan sebelumnya bahwa kapal utama armada Laut Hitam era Soviet itu rusak parah oleh api, yang menurut Ukraina adalah akibat dari serangan rudal seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (15/4/2020).
Kebakaran di atas kapal yang biasanya membawa 500 pelaut itu memaksa seluruh awak untuk dievakuasi dan sejumlah langkah diambil untuk menarik kapal yang terdampar itu kembali ke pelabuhan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kebakaran di kapal penjelajah rudal era Soviet, Moskva, telah berhasil dipadamkan, tetapi menyebabkan kapal rusak parah. Mereka tidak mengakui kapal, yang memiliki lebih dari 500 pelaut itu telah diserang dan mengatakan penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Komando militer selatan Ukraina mengatakan bahwa mereka menghantam kapal perang itu dengan rudal anti-kapal Neptunus buatan Ukraina dan kapal itu mulai tenggelam seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan apakah kapal itu terkena rudal.
Baca Juga
"Kami tidak memiliki kapasitas pada saat ini untuk memverifikasi secara independen tetapi tentu saja, dengan cara ini terungkap, ini merupakan pukulan besar bagi Rusia," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan.
Hilangnya Moskva akan menjadi pukulan lain bagi Rusia pada hari ke-50 perangnya di Ukraina. Saat ini Rusia bersiap untuk serangan baru di wilayah Donbas timur yang kemungkinan akan menentukan hasil konflik.