Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Xi Jinping mengatakan China tidak boleh mengendurkan langkah-langkah pengendalian dan pencegahan Covid-19, termasuk lockdown. Hal tersebut dikatakan Xi Jinping saat berkunjung ke pulau selatan Hainan pada Rabu, 13 April 2022.
Pernyataan Xi Jinping ini disampaikan ketika Shanghai, melaporkan lebih dari 25.000 kasus baru. Negara tersebut berada di bawah tekanan besar untuk menahan wabah Covid-19 terbesar sejak virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir 2019.
Xi mengatakan China harus melanjutkan kebijakan "pembersihan Covid-19 dinamis" yang ketat, sambil berusaha meminimalkan dampak tindakan Covid-19 terhadap ekonomi dan masyarakat, dilansir Channelnewsasia, Kamis (14/4).
Sementara itu, setidaknya ada 27.920 kasus tercatat di seluruh negeri, dengan 5 persen bergejala, sedangkan sisanya tidak.
Mengutip Radio Televisi Hong Kong (RTHK), Komisi Kesehatan Nasional memaparkan sebagian besar kasus berada di Shanghai. Kota itu mencatat 26.330 kasus, dengan 1.189 bergejala dan 25.141 tidak.
"Pencegahan dan pengendalian epidemi di Shanghai berada pada titik kritis. Skrining terus menerus menggunakan asam nukleat dan tes antigen adalah tugas penting dalam menghentikan penularan virus," kata Komisi Kesehatan Shanghai, Wu Qianyu, dikutip dari laman yang sama.
Saat ini, setidaknya sudah 20 juta warga diuji di kota pusat keuangan China itu. Qianyu menegaskan pengujian masih akan terus berlanjut.
Sementara itu, wilayah lain yang juga jadi pusat Covid-19 China adalah Provinsi Jilin dan Guangdong. Di Jilin ada lebih dari seribu infeksi sehari sementara di Guangdong ada 31 kasus.