Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Al-Quran dapat menjadi buku panduan bagi tatanan kehidupan manusia. Dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan.
“Al-Qur’an jangan hanya menjadi jargon yang kehilangan makna. Oleh karena itu, umat Islam harus memahami isi Al-Qur’an secara utuh,” ujarnya saat membuka acara Pekan Tilawatil Al-Quran tingkat nasional di Aceh Tengah, Rabu (13/4/2022).
Dia pun berharap bulan suci Ramadan ini makin mendorong umat, terutama generasi muda Islam, untuk mempelajari Al-Quran.
"Musabaqah diharapkan dapat makin mendorong dan meningkatkan perhatian umat Islam, terutama generasi muda Islam, untuk tekun membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran di tengah derasnya arus perubahan sosial dan budaya, serta globalisasi dan transformasi digital dewasa ini,” katanya.
Lebih lanjut, Ma’ruf juga berharap umat Islam dapat memahami isi Al-Quran secara utuh. Tak hanya membaca, memahami isinya lebih utama dan menjadi keharusan bagi umat Islam.
Penyebabnya, Al-Quran adalah merupakan petunjuk bagi seluruh manusia dan merupakan buku panduan bagi tatanan kehidupan manusia.
"Dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan, kita semua semestinya kembali kepada Al-Quran sebagai manual book. Alquran jangan hanya menjadi jargon yang kehilangan makna," kata Ma'ruf.
Dia melanjutkan, sebagai panduan hidup, Al-Quran juga memberikan tuntunan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Bahkan, turut mengandung ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, antara lain nilai-nilai kejujuran, pemerataan, keadilan, larangan berbuat zalim, ribawi, mengambil hak orang lain secara tidak sah, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini berharap, generasi para pecinta Al-Quran harus dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan menghadirkan teladan untuk masyarakat.
Sesuai dengan pesan-pesan luhur Al-Quran, termasuk menjaga persaudaraan dan persatuan.
"Karena persaudaraan dan persatuan itu akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan bangsa, yaitu prinsip satu sama lain menopang masing-masing satu bagian dengan bagian yang lain, saling menguatkan," katanya.
Lebih lanjut, dia pun berpesan agar Al-Quran dipelajari melalui bimbingan dan tuntunan ulama-ulama agar kandungan yang diserap dapat dipahami dengan baik.
“Karena para ulamalah yang memiliki kemampuan [menuntun umat] tersebut,” kata Ma’ruf.