Bisnis.com, JAKARTA – Rudal Kaliber Rusia menghancurkan peralatan divisi rudal anti-pesawat S-300 milik Ukraina.
Sistem rudal yang dihancurkan adalah kiriman dari negara Uni Eropa. Sebelum hancur dilumat rudal Rusia pada Minggu (10/4/2022), sistem rudal S-300 tersebut disembunyikan di sebuah hanggar.
“Empat peluncur S-300 dan hingga 25 personel angkatan bersenjata Ukraina terkena [serangan rudal],” demikian penjelasan Juru Bicara Kementerian Pertahana Rusia Igor Konashenkov, Senin (11/4/2022).
Selain menghancurkan empat sistem rudal S-300, serangan rudal Rusia menghancurkan pangkalan perbaikan senjata dan peralatan militer Ukraina, termasuk Buk-M1 dan OSA- Sistem rudal anti-pesawat AKM di daerah pemukiman Velikaya Novoselovka.
Sementara di area pemukiman Vozdvizhenka-2 dan Ivanovka, wilayah Donetsk, 9 tank, 5 artileri self-propelled dipasang 2S3 "Acacia", 5 peluncur roket ganda BM-21 "Grad" dan banyak lagi dari 60 tentara Ukraina tewas dalam sebuah serangan berpresisi tinggi.
“Sistem pertahanan udara Rusia juga menembak jatuh dua pesawat Su-25 Ukraina di udara dekat desa Izyum,” imbuh Igor.
Baca Juga
Adapun 3 kendaraan udara tak berawak dihancurkan di distrik Balakliya, wilayah Kharkiv, Kutub Gulyai dan Volnovakha, serta satu kendaraan udara tak berawak jenis Valkyrie di wilayah pemukiman Kalininskoye, wilayah Mykolaiv.
“Di daerah pemukiman Posad-Pokrovskoye, wilayah Kherson, sebuah helikopter militer Ukraina Mi-24 ditembak jatuh di udara dengan tembakan terkonsentrasi dari senjata ringan.
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 129 pesawat, 99 helikopter, 243 S-300, Buk-M1, sistem rudal anti-pesawat Osa AKM, 441 kendaraan udara tak berawak, 2079 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 239 instalasi telah dihancurkan beberapa sistem roket peluncuran, 909 artileri lapangan dan mortir, serta 2.003 unit kendaraan militer khusus.