Bisnis.com, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengklaim ribuan mahasiswa mulai memasuki Jalan Gatot Subroto depan gedung DPR/MPR pada Senin (11/4/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.
"Wahai kalian yang rindu kemenangan. Wahai kalian yang turun ke jalan. Demi mempersembahkan jiwa dan raga. Untuk negeri tercinta".
Itulah penggalan lagu yang dinyanyikan seribuan massa aksi dari BEM SI. Di tengah situasi cuaca ratusan mahasiswa tetap tertib berbaris di jalan sembari memasang border.
Demo mahasiswa yang awalnya direncanakan akan digelar di kawasan Istana Negara dipindah ke Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal pada Minggu (10/4/2022) menjelaskan alasan pengalihan massa aksi ke Gedung DPR untuk mengawal berjalannya konstitusi yang merupakan tugas pokok dari legislatif. Dalam hal ini DPR.
Perubahan lokasi itu disampaikan sesaat setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Pemilu 2024 akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati pemerintah dan DPR yakni, 14 Februari.
Baca Juga
Jokowi pun tak mau ada spekulasi bahwa ada upaya pemerintah untuk menunda pemilu atau perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode.
Perubahan lokasi ini sontak menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, demo sedari awal direncanakan dilakukan di kawasan Istana Negara.
Adapun aksi bertema BEM SI Geruduk Rumah Rakyat berisi 4 tuntutan:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.