Bisnis.com, JAKARTA - Penyelidik Ukraina telah memulai penggalian kuburan massal di Bucha Ukraina pada Jumat (8/4/2022).
Langkah ini membuka tahap penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia di kota tersebut.
Kuburan panjang yang berlokasi di belakang gereja kubah emas tersebut dipakai penduduk Ukraina untuk masyarakat yang diklaim tewas di tangan angkatan bersenjata Rusia yang tiba pada 26 Februari 2022.
Pada Jumat (8/4/2022), kru yang mengenakan terusan forensik putih menggunakan truk flatbed yang dipasangi derek mekanis untuk mengeluarkan jenazah dari kuburan tersebut.
Kepala polisi regional Kyiv Andriy Niebitov mengatakan setidaknya terdapat 40 jenazah di kuburan tersebut, termasuk dua anggota pasukan militer Ukraina.
Dia mengatakan mayat-mayat itu memiliki luka tembak. Hal ini memperkuat klaim bahwa mereka adalah target tentara yang melakukan serangan udara dan tembakan artileri.
"Saya dapat mendefinisikan peristiwa ini sebagai kejahatan perang," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (9/4/2022).
"Hukum internasional mendefinisikan pembunuhan warga sipil selama konflik militer dalam bentuk apapun sebagai kejahatan perang."
Dia mengatakan jenazah ini akan diambil untuk penyelidikan pengadilan. Mereka akan dikirim untuk menjalani pemeriksaan medis forensik dan otopsi.
Kota Bucha telah menjadi fokus dari tuduhan kriminalitas perang oleh pasukan yang diperintahkan untuk menyerang Ukraina oleh Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari.