Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Rusia Bantai Warga Sipil Ukraina? PBB Serukan Penyelidikan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji untuk melanjutkan pembicaraan dengan Rusia meskipun terjadi kekejaman di Ukraina.
Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters
Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji untuk melanjutkan pembicaraan dengan Rusia meskipun terjadi kekejaman di Ukraina.

Dia mengatakan kepada jaringan CBS, tetap berkomitmen untuk pembicaraan damai dengan Rusia meskipun "kekejaman" yang dilakukan pasukan Rusia di negaranya.

“Sulit untuk mengatakan bagaimana, setelah semua yang telah dilakukan, kami dapat melakukan negosiasi apa pun dengan Rusia. Itu di tingkat pribadi. Tapi sebagai presiden, saya harus melakukannya. Perang apa pun harus diakhiri,” katanya dalam kutipan wawancara yang diposting di Facebook dilansir Aljazeera, Senin (4/4/2022).

“Tidak ada cara lain, tetapi dialog, jika kita tidak ingin ratusan ribu, jutaan mati.”

Presiden Ukraina telah muncul dalam sebuah video yang ditayangkan di Grammy Awards di AS dan meminta pemirsa untuk mendukung Ukraina "dengan cara apa pun yang Anda bisa."

“Apa yang lebih berlawanan dengan musik? Keheningan kota-kota yang hancur dan orang-orang yang terbunuh, ”kata Zelenskyy dalam video yang ditayangkan menjelang pertunjukan oleh John Legend dan penyair Ukrania Lyuba Yakimchuck.

“Isi keheningan dengan musik Anda. Isi hari ini, untuk menceritakan kisah kita. Dukung kami dengan cara apa pun yang Anda bisa. Ada, tapi tidak diam,” katanya.

PBB Terkejut

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan dia "sangat terkejut" dengan gambar warga sipil yang tewas di Kota Bucha, dekat Ibu Kota Ukraina, Kyiv dan menyerukan penyelidikan independen.

Jaksa Agung Ukraina mengatakan mayat 410 warga sipil telah ditemukan dari daerah-daerah di wilayah Kyiv, lokasi pasukan Rusia ditarik.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah pasukan Rusia membunuh warga sipil di Bucha.

Moskow meminta Dewan Keamanan PBB untuk bersidang guna membahas apa yang disebutnya sebagai "provokasi oleh kaum radikal Ukraina" di Bucha.

Penembakan Rusia terhadap Kharkiv telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 34 lainnya, termasuk tiga anak, menurut kantor kejaksaan kota.

Dalam unggahan di Telegram, kantor kejaksaan mengatakan 10 rumah dan depot bus listrik rusak dalam serangan pada Minggu malam.

Meski demikian, Al Jazeera tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Sementara itu, PBB mengonfirmasi 1.417 kematian warga sipil di Ukraina

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan telah memverifikasi 1.417 kematian warga sipil di Ukraina, tetapi mengatakan jumlah sebenarnya "jauh lebih tinggi" karena angka dari daerah seperti Mariupol dan Irpin belum dikuatkan.

Dalam pembaruan terbarunya, agensi mengatakan para korban termasuk 121 anak-anak. Dia menambahkan bahwa 2.038 lainnya telah terluka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper