Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengulangi seruannya untuk meminta 1 persen dari persenjataan NATO selama pidato nasional terbarunya demi mempertahankan diri terhadap invasi Rusia.
"Satu persen! Kami tidak meminta lebih. Dan kami tidak meminta lebih. Dan kami sudah menunggu selama 31 hari!" ujarnya dikutip melalui New York Post, Minggu (27/3/2022).
Zelensky juga memohon lebih banyak bantuan militer selama pidato di KTT NATO minggu ini, mengatakan Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak pesawat dan tank.
"Ukraina tidak dapat menembak jatuh rudal Rusia menggunakan senapan, senapan mesin, yang persediaannya terlalu banyak dan tidak mungkin untuk membuka blokir Mariupol tanpa jumlah tank yang cukup, kendaraan lapis baja lainnya dan, tentu saja, pesawat," tuturnya
Zelenskyy mengatakan menteri luar negeri Ukraina dan menteri pertahanan bertemu dengan pejabat Amerika Serikat (AS) termasuk Presiden Joe Biden, di Polandia Sabtu (26/3) untuk membahas kepentingan vital ini.
Pasukan Rusia melanjutkan upaya mendorong mereka melalui Ukraina dari berbagai arah, sementara Ukraina, yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy, melakukan perlawanan kaku, menurut pejabat AS.
Baca Juga
Serangan itu dimulai 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus.
Pasukan Rusia bergerak dari tetangga Belarusia menuju ibukota Ukraina, Kyiv, telah maju lebih dekat ke pusat kota dalam beberapa hari terakhir meskipun ada perlawanan.
Penembakan berat dan serangan rudal, banyak di gedung-gedung sipil, berlanjut di Kyiv, serta kota-kota besar seperti Kharkiv dan Mariupol. Rusia juga mengebom kota-kota barat untuk pertama kalinya pekan lalu, menargetkan Lviv dan sebuah pangkalan militer di dekat perbatasan Polandia.
Rusia telah menghadapi sanksi dari Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di seluruh Eropa, yang menargetkan ekonomi Rusia serta Putin sendiri.