Bisnis.com, JAKARTA - Vaksinasi booster Covid-19 menjadi syarat bagi masyarakat yang akan melakukan mudik pada Lebaran mendatang.
Keputusan itu diambil sebagai upaya menekan potensi penyebaran virus akibat mobilitas masif pada Hari Raya Idulfitri.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa Presiden Jokowi selalu memperhatikan acara-acara besar termasuk yang bertaraf internasional atau melibatkan mobilitas masyarakat tinggi agar aman dari Covid-19.
"Sebagai contoh, kerjasama pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Masyarakat, Bali sebagai tempat perhelatan acara resmi internasional seperti G20, mampu meningkatkan cakupan vaksinasi booster sebesar 26 persen hanya dalam kurun waktu 3 minggu," katanya kepada Bisnis, Jumat (25/3/2022).
Wiku melanjutkan, pemerintah memberikan perhatian tinggi untuk kondisi pandemi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana MotoGP Mandalika diselenggarakan.
Data Satgas Covid-19, katanya, menunjukkan NTB telah berhasil masuk dalam PPKM level 1 diiringi dengan meningkatnya cakupan vaksin booster sebesar 5 persen dalam waktu singkat, dimana cakupan vaksin lengkapnya sudah diatas 80 persen.
Baca Juga
"Demikian pula, pemerintah memberikan perhatian yang sama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster di berbagai daerah agar kegiatan mobilitas masyarakat antar daerah termasuk mudik dapat aman Covid-19," ujar Wiku.
Dia pun memohon dukungan masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk dengan menaati protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster saat mudik Lebaran nanti.
"Saya mohon masyarakat dapat mendukung tujuan ini demi kesehatan bersama," pungkasya.