Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ditelpon Emmanuel Macron Hingga Xi Jinping, Ada Apa?

Presiden Jokowi mengaku dihubungi langsung oleh sejumlah kepala negara dalam 2 pekan terakhir.
Presiden Jokowi saat berpidato pada World Economic Forum, Kamis (20/01/2022), secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. - Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.rn
Presiden Jokowi saat berpidato pada World Economic Forum, Kamis (20/01/2022), secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. - Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dihubungi langsung oleh beberapa kepala negara dalam 2 pekan terakhir. Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan arahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3).

"Kemarin, Presiden Prancis Emmanuel Macron. Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping telepon, sebelumnya Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, sebelumnya Kanselir Jerman Olaf Scholz. Semuanya sama, bingung menyelesaikan persoalan yang kita alami bersama," kata Jokowi dikutip dari YouTube Setpres, Jumat (25/3/2022).

Persoalan-persoalan yang dimaksud di antaranya kelangkaan energi, kelangkaan kontainer, kenaikan harga pangan, hingga masalah perekonomian ekonomi.

Kepala Negara menyebut semua kesulitan tersebut dialami seluruh dunia akibat pandemi Covid-19, disrupsi ekonomi, dan ditambah perang.

"Semuanya jadi tidak pasti dan tidak bisa dihitung dengan angka yang pasti," ujarnya.

Lebih jauh, terkait kenaikan harga dan kelangkaan energi, Jokowi menyebut harga minyak mentah yang dulunya hanya US$50-60 per barel, kini naik menjadi US$118 per barel atau dua kali lipat.

Akhirnya, kelangkaan energi berdampak pada kenaikan harga BBM hingga dua kali lipat di negara yang tidak memberi subsidi.

Pada saat yang sama, harga pangan juga terseret naik seperti gandum karena perang Rusia dan Ukraina. Jokowi juga mengingatkan dampak buruk akibat kelangkaan kontainer.

"Kalau kontainer langka, distribusi terganggu, sehingga ongkosnya jadi naik. Beban barang itu juga akan naik dan akhirnya konsumen membeli lebih mahal. Kita semua harus mengerti hal ini," tuturnya.

Untuk itu, Jokowi menyatakan Indonesia harus mampu mensiasati semua persoalan itu dengan memperkuat perekonomian negara.

"Salah satunya dengan memiliki keinginan yang sama untuk memiliki dan bangga produk buatan dalam negeri," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper