Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal reshuffle kabinet alias perombakan Kabinet Indonesia Maju. Hal itu disampaikan Jokwi saat memberikan arahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia pada Jumat (25/3).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tampak kesal lantaran masih ada jajaran direktur utama BUMN yang tidak taat pada aturan Menteri Erick Thohir. Dia pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengganti direksi yang tidak taat.
"Jika ada yang tidak taat pada yang kita sepakati, BUMN, saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirut-nya, ganti. Ngapain kita? Kementerian? Sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle, udah... akan saya awasi betul," kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
Jokowi juga meluapkan kekecewaannya lantaran masih banyak instansi pemerintah yang belanja anggarannya justru digunakan untuk membeli barang impor.
"Ini kita ngerti enggak hal-hal seperti ini. Jangan-jangan kita semua enggak kerja detail, sehingga enggak ngerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor. Jangan ini diteruskan, stop. Sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya
Padahal, sambungnya, pertumbuhan ekonomi akan meningkat apabila konsisten untuk mengganti produk impor dengan membeli produk dalam negeri. Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut juga dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.
"Pekerjaan ada di sana, bukan di sini. Coba kita belokkan semuanya ke sini. Barangnya kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Tadi sudah dihitung bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan," ungkapnya.