Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Perang Rusia-Ukraina: Lebih dari 1 Juta Anak Mengungsi

Lebih dari satu juta anak-anak telah meninggalkan Ukraina dan masuk ke sejumlah negara tetangga dalam waktu kurang dari dua minggu sejak Rusia memulai invasinya.
Warga Ukraina yang mengungsi berada di Siret, Rumania, Selasa (1/3/2022). REUTERS/Stoyan Nenov
Warga Ukraina yang mengungsi berada di Siret, Rumania, Selasa (1/3/2022). REUTERS/Stoyan Nenov

Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperkirakan lebih dari satu juta anak-anak telah meninggalkan Ukraina dan masuk ke sejumlah negara tetangga dalam waktu kurang dari dua minggu sejak Rusia memulai invasinya ke Ukraina.

Sedikitnya 37 anak tewas dan 50 lainnya luka-luka, kata Direktur Eksekutif Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.

Russell mengatakan bahwa dia "ngeri" dengan laporan serangan terhadap rumah sakit anak-anak di kota Mariupol, Ukraina. Para pejabat mengatakan serangan udara Rusia mengubur pasien di bawah puing-puing meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.

Serangan ini, jika dikonfirmasi, menggarisbawahi korban mengerikan yang ditimbulkan perang ini pada anak-anak dan keluarga Ukraina," kata Russell seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

Pengeboman, yang oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy disebut sebagai "kekejaman", terjadi meskipun ada kesepakatan gencatan senjata untuk memungkinkan ribuan warga sipil yang terperangkap di kota untuk melarikan diri.

Dewan Kota Mariupol mengatakan rumah sakit itu telah beberapa kali terkena serangan udara dan menyebabkan kehancuran "kolosal". Sedangkan Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengklaim: "Pasukan Rusia tidak menembak sasaran sipil."

Lebih dari dua juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari. Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata tetangganya dan mengusir para pemimpin yang disebutnya "neo-Nazi".

Kebanyakan dari mereka yang melarikan diri adalah perempuan dan anak-anak, karena laki-laki berbadan sehat telah diperintahkan oleh pemerintah Kyiv untuk tinggal di rumah untuk berperang.

Perang telah dengan cepat membuat Rusia terkucil secara ekonomi serta menarik kecaman internasional yang hampir universal. Amerika Serikat melarang impor minyak Rusia, sementara perusahaan-perusahaan Barat dengan cepat menarik diri dari pasar Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper