Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Kian Tak Terbendung, Kejatuhan Ukraina Menunggu Waktu?

Pesawat pengebom dan penyerang Angkatan Udara Rusia menghancurkan 32 fasilitas militer Ukraina.
Tank-tank Ukraina masuk ke kota,setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Ukraina, Kamis (24/2/2022).REUTERS/Carlos Barria
Tank-tank Ukraina masuk ke kota,setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Ukraina, Kamis (24/2/2022).REUTERS/Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA – Tentara Rusia mengklaim berhasil menguasai sejumlah wilayah dalam aksi serangan di Ukraina pada Selasa kemarin.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, memaparkan bahwa pesawat pengebom dan penyerang Angkatan Udara Rusia menghancurkan 32 fasilitas militer Ukraina.

Igor menambahkan bahwa pasukan Republik Rakyat Lugansk, melanjutkan operasi ofensif, menguasai Pudovka dan Nizhnee.

Sementara itu, Unit Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk mengambil kendali atas Olenovka, Pol'noe dan Yuzhno-Donbass.

Di Mariupol, setelah berakhirnya gencatan senjata, unit-unit Republik Donetsk maju 800-900 meter lagi.

“Unit Angkatan Bersenjata Rusia menguasai Peredovoe dan Kariernaya,” ujarnya, Rabu (9/3/2022).

Adapun, dalam selama invasi berlangsung, pasukan Rusia telah menghancurkan 2.581 fasilitas infrastruktur militer Ukraina.

Fasilitas militer yang dihancurkan selama perang Rusia-Ukraina antara lain, 90 pos komando dan pusat komunikasi Angkatan Bersenjata Ukraina, 123 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1 dan Osa, serta 81 stasiun radar.

Pasukan Bayaran

Ukraina menuding Rusia akan mengerahkan ribuan militan bayaran dari perusahaan militer swasta "Liga" (mantan "Wagner"). 

Wagner adalah perusahaan tentara bayaran Rusia yang telah mendunia. Prajurit bayaran Wagner telah terlibat dalam berbagai konflik mulai dari perang di Suriah hingga perebutan wilayah di Ukraina Timur. 

Untuk memperkuat pasukan ke arah Kyiv, Rusia berencana untuk mentransfer hingga seribu militan dari perusahaan militer swasta,” demikian keterangan yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Ukraina, Rabu (9/3/2022). 

Pihak Ukraina memaparkan bahwa, Rusia telah melanggar persyaratan hukum humaniter Internasional.

Selain itu Rusia juga terus menyandera warga sipil, merusak bangunan sipil, merampok penduduk setempat, melakukan sabotase infrastruktur sipil, menempatkan senjata dan peralatan militer di lingkungan padat penduduk. 

“Mereka mencuri kendaraan dan mengganti pakaian sipil,” imbuhnya

Selain itu, pasukan Rusia juga telah menghancurkan 897 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 95 sistem peluncuran roket ganda, 336 artileri dan mortir lapangan, 662 unit kendaraan militer khusus, 84 kendaraan udara tak berawak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper