Bisnis.com, SOLO - Wirda Mansur sempat menjadi trending topik di media sosial setelah dituding berbohong soal riwayat pendidikannya.
Anak dari Ustaz Yusuf Mansur ini sebelumnya mengaku pernah kuliah di 4 tempat yang berbeda yakni Oxford University, Raffles University, University of Buckingham, dan Institut Daarul Qur'an.
Melalui video yang diunggahnya dalam akun Instagram, Wirda mengaku ia belum lulus dari 4 kampus tersebut.
"Ok jadi gini, tahun 2017 gue tuh mengambil International Baccalaureate di Oxford, tapi tidak sampai selesai. Gue pulang ke Indonesia, di situ, habis itu gue reapply, enroll ke kampus lain di Raffles University. So, tahun 2017 gue sudah sempet S1. Gue tuh nggak lama di sana, cuma sampai tiga semester. Habis itu gue out,"
Namun terbaru, ia mengaku bahwa kuliahnya di Oxford University adalah sebuah kesalahpahaman.
Ia pun mengunggah kembali video klarifikasi pada Minggu (27/2/2022) malam.
Baca Juga
Dalam video tersebut, ia mengaku bahwa pendidikan yang diambilnya di Oxford University adalah setara SMA dan bukan kuliah.
"Tahun 2017, itu dalam keadaan belom selesai SMA ya, gue ambil IB di Oxford. Nah, sampai di sini tricky, itu IB bukan kuliah tapi setara sama SMA. Sama aja kalau mau lulus SMA ngambil IB. Gue ambil programnya juga nggak sampai selesai," katanya.
Lantas apa sebenarnya program International Baccalaureate (IB) yang disebutkan oleh Wirda Mansur?
International Baccalaureate (IB) merupakan program pendidikan internasional yang lahir pertama kali di Jenewa, Swiss.
Program ini dilakukan secara internasional untuk nantinya bisa meneruskan di berbagai universitas ternama di dunia.
IB sendiri memiliki 4 program yakni:
- Primary Years Programme untuk kategori umur 3-12 tahun
- Middle Years Programme untuk kategori 11-14 Tahun
- Diploma Programme untuk kategori 15 – 18 tahun
- Career Related Programme kategori 15 -18 tahun
Bagi siswa yang ingin mendaftar ke perguruan tinggi internasional, biasanya akan memilih program Diploma Programme.
Kurikulum yang diajarkan terdiri dari enam mata pelajaran dari bidang matematika, seni, pelajaran sossial, bahasa, dan pengalaman eksperimental.
Setiap mata pelajaran akan dibagi menjadi tiga kerangka inti, yakni Theory of Knowledge (TOK), Creativity, Action, and Service (CAS), dan Extended Essay.
Dalam TOK, siswa akan diajarkan mengenai etika, sejarah, seni, matematika, sains dan ilmu sosial.
Kemudian untuk CAS, pelajaran dilakukan di luar kelas dengan melakukan kegiataan sosial secara nyata.
Yang terakhir yakni Extended Essay yang mengharuskan siswa menulis makalah dengan ketentuan 4000 kata. Biasanya siswa akan diminta untuk melakukan penelitian dan analisis topik tertentu.
Program IB pun tak hanya dilakukan di Oxford Univeristy saja, namun di berbagai negara di dunia.
Siswa yang mendaftar program IB akan menempuh pendidikan dengan tiga bahasa internasional yakni bahasa Inggris, Perancis dan Spanyol.