Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaki Tangan Putin, Profil Komandan Chechnya Magomed Thusaev yang Terbunuh Tentara Ukraina

Jenderal Chechnya Magomed Tushaev, komandan Angkatan Laut senior yang memimpin tentara Chechnya menginvasi Rusia terbubuh.
Magomed Tushaev, komandan Angkatan Laut senior yang memimpin tentara Chechnya menginvasi Ukraina dilaporkan tewas./Istimewa
Magomed Tushaev, komandan Angkatan Laut senior yang memimpin tentara Chechnya menginvasi Ukraina dilaporkan tewas./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Hampir sehari setelah pasukan pembunuh Chechnya membantu Rusia memasuki Ukraina, dilaporkan bahwa salah satu jenderal Chechnya terbunuh pasukan Ukraina. Menurut berita lokal Interfax Agency Ukraina, jenderal yang terbunuh adalah Magomed Tushaev, komandan Angkatan Laut senior yang memimpin tentara Chechnya.

Dia kemungkinan tewas dalam pertempuran saat turut membantu Rusia menginvasi Ukraina di daerah Gostomel. Di daerah itu juga pasukan Ukraina mengalahkan unit khusus Pengawal Rusia Chechnya.

Siapa Magomed Tushaev?

Menurut Socialtecast.com, Magomed Tushaev adalah tangan kanan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov.

Menurut Wikipedia, Jenderal Magomed Tushaev merupakan komandan Resimen Bermotor ke-141 dari Garda Nasional Chechnya. Jenderal Thusaev bernama asli Magomed Salaudinovich Tushayev, lahir pada 23 Februari 1986.

Thusaev memimpin pasukan yang diorganisir untuk melakukan operasi rahasia.

Skuad tersebut dibentuk dan dipimpin oleh sekutu Putin Ramzan Kadyrov di wilayah Chechnya Rusia.

Pasukan khusus Chechnya terkenal dengan operasi fatal dan kebrutalan mereka. Pada saat para pejabat militer memasuki wilayah Ukraina, setiap prajurit di batalion telah mendapat “setumpuk kartu” berisi pejabat senior Ukraina yang diinginkan Moskow untuk dibunuh.

Sebelumnya, melalui sebuah rekaman video yang tersebar, Kadyrov sesumbar mengatakan bahwa pasukan Rusia dan Chechnya dapat dengan mudah merebut kota-kota besar di termasuk Ibu Kota, Kiev.

Hanya saja, mereka akan melakukan semua itu tanpa adanya upaya untuk menghilangkan nyawa dari pihak sipil.

"Sampai hari ini, pada menit ini, kami tidak memiliki satu korban pun, atau terluka, tidak seorang pun yang menderita pilek," kata Kadyrov seperti dikutip dari Aljazeera, Minggu (27/2/2022).

”Presiden [Putin] mengambil keputusan yang tepat dan kami akan melaksanakan perintahnya dalam keadaan apa pun," sambungnya.

Begitu setianya pada sosok Putin, Kadyrov bahkan seringkali menyebut dirinya sebagai salah seorang kaki tangan Putin.

Hal itu terbukti dari Kadyrov yang beberapa kali mengerahkan pasukannya ke luar negeri untuk mendukung operasi militer Kremlin di Suriah dan Georgia.

Mengenai dukungan para pejuang Chechnya, ia memamerkan potongan video yang memperlihatkan saat pasukan Rusia menggempur kota-kota Ukraina dengan artileri dan rudal jelajah pada hari Sabtu (26/2/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper