Bisnis.com, JAKARTA – Lebih dari 70 tentara Ukraina tewas setelah artileri Rusia menghantam pangkalan militer di Okhtyrka, sebuah kota antara Kharkiv dan Kiev.
Dikutip dari The Associated Press (AP), Dmytro Zhyvytskyy memposting foto-foto tembok hangus dari sebuah bangunan berlantai empat dan tim penyelamat mencari puing-puing.
“Dalam posting Facebook kemudian, dia mengatakan banyak tentara Rusia dan beberapa penduduk setempat juga tewas dalam pertempuran pada hari Minggu. Laporan itu tidak dapat segera dikonfirmasi,” tulis AP, Selasa (1/3/2022) yang dikutip melalui situsnya.
Sebelumnya, AP melaporkan foto satelit yang ditampilkan Maxar Technologies menunjukkan konvoi pasukan Rusia di utara ibu kota Ukraina membentang sejauh 40 mil (64 Km).
Konvoi besar kendaraan lapis baja, tank, artileri, dan kendaraan pendukung berjarak 17 mil (25 Km) dari pusat Kyiv dan membentang sekitar 40 mil berdasarkan citra satelit dari Maxar Technologies.
“Foto-foto Maxar juga menunjukkan pengerahan pasukan darat dan unit helikopter serang darat di Belarus selatan,” tulis AP.
Sementara itu, Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhaylo Podolyak menyatakan pembicaraan perdana antara Rusia dan Ukraina telah berakhir di Belarusia.
Tujuan utama negosiasi tersebut adalah untuk membahas gencatan senjata dan akhir aksi pertempuran di wilayah Ukraina. Namun, dialog perdana yang digelar Senin (28/2) tersebut belum menghasilkan kesepakatan gencatan senjata karena serangan-serangan masih dilakukan tentara Rusia ke Ukraina.
Sedikitnya 11 warga sipil tewas akibat serangan Rusia di Kharkiv, kota terpadat kedua di Ukraina pada Senin (28/2) atau saat dialog perdana tengah berlangsung.
Mikhaylo Podolyak menyatakan bahwa saat ini masing-masing pihak membawa hasil dialog tersebut untuk kembali dikonsultasikan dan akan dibahas pada pertemuan putaran kedua.
“Agar keputusan ini dapat diambil alih. Diimplementasikan sebagai roadmap, para pihak kembali untuk berkonsultasi ke ibu kotanya. Para pihak berdiskusi mengadakan putaran negosiasi lagi di mana keputusan ini dapat dikembangkan,” katanya Senin (28/2/2022) waktu setempat dikutip dari CNN.