Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Invasi Rusia, AS Janjikan Senjata Baru Untuk Ukraina

Rencana pemasokan senjata tersebut terungkap dalam percakapan antara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Anggota pasukan Ukraina berpartisipasi dalam latihan pertempuran perkotaan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina, di wilayah kota yang ditinggalkan di Pripyat, Ukraina, Jumat (4/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota pasukan Ukraina berpartisipasi dalam latihan pertempuran perkotaan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina, di wilayah kota yang ditinggalkan di Pripyat, Ukraina, Jumat (4/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk memasok senjata pertahanan baru bagi Ukraina dalam upaya menghadapi invasi Rusia.

Rencana itu terungkap dalam percakapan antara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

“Menteri Blinken juga menegaskan bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata pertahanan baru untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina,” demikian keterangan yang dikutip dari laman resmi pemerintah Ukraina, Jumat (25/2/2022).

Adapun, dalam keterangan tersebut, kepala diplomasi Ukraina dan Amerika telah bertukar terkait penilaian mereka tentang situasi keamanan selama invasi Rusia ke Ukraina.

“Antony Blinken menyampaikan apresiasi yang besar atas tindakan yang dilakukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Angkatan Bersenjata Ukraina, seluruh kekuatan pertahanan nasional untuk melawan serangan Rusia dan melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah negara kita,” imbuhnya.

Selain persenjataan baru, Antony juga memberi tahu Dmytro Kuleba tentang isi sanksi baru AS terhadap Rusia.

Invasi Rusia

Rusia resmi melancarkan operasi militer terhadap Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan, bahwa operasi militer yang dilakukan atas Ukraina untuk melindungi warga sipil dan separatis yang ditindas oleh pemimpin Ukraina.

“Keadaannya mengharuskan kita mengambil langkah tegas dan cepat. Warga Republik Donbas meminta bantuan dari Rusia,” ujarnya dalam siaran persnya yang disiarkan media Rusia, dilansir Channel News Asia, Kamis (24/2/2022).

“Tujuannya adalah melindungi warga yang selama 8 tahun menderita akibat serangan dan genosida dari rezim Kyiv,” tambah Putin.

Menurutnya, hal itu berdasarkan artikel 51 bagian 7 PBB dengan persetujuan Federal Rusia dan berdasarkan kesepakatan ratifikasi pada 22 Februari dan untuk membantu warga Donets dan Luhanstk.

Putin pun memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada "konsekuensi yang belum pernah mereka lihat."

“Siapapun yang mencoba menghentikan kami dan mengancam keamanan negara kami, warga kami, harus mengetahui bahwa Rusia akan memberi respons dengan segera dan bisa menuntun Anda kepada konsekuensi yang tidak pernah Anda hadapi sebelumnya sepanjang sejarah. Kami siap melakukan segala kemungkinan,” ungkap Putin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper