Bisnis.com, JAKARTA - Nama Ainun Najib menjadi sorotan publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terang-terangan berharap PBNU bisa membawanya kembali ke Indonesia. Saat ini Ainun berdomisili di Singapura karena pekerjaan.
Jokowi meyakini Ainun Najib dapat membantu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam menjalankan transformasi digital.
"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura sudah lama, saya kenal. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya, [dia] masih muda sekali, Mas Ainun Najib, [warga] NU," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027 di Kalimantan Timur, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (31/1/2022).
Jokowi meyakini, perusahaan tempat Ainun Najib bekerja saat ini memberikan gaji yang tinggi sehingga untuk mengajaknya bekerja di Tanah Air tentu secara logika harus menawarkan gaji yang lebih tinggi.
"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau diajak ke sini harus bisa digaji lebih dari Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai [Yaqut Cholil Staquf]. Kalau beliau yang 'ngandika' [meminta], digaji berapa pun bismillah pasti mau," katanya dalam sambutannya pada acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027 di Kalimantan Timur, dikutip dari YouTube Setpres. Senin (31/1/2022).
Bukan tanpa alasan, Kepala Negara menilai sosok Ainun sebagai Nahdliyin muda yang sangat bertalenta sehingga sangat dibutuhkan oleh NU dan Indonesia dalam mengembangkan teknologi dan informasi guna mewujudkan Indonesia Baru.
Disitir dari berbagai sumber, Ainun Najib adalah praktisi teknologi yang dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org dan gerakan Kawal Covid-19 dan situsnya kawalcovid19.id.
Ainun lahir pada 20 Oktober 1985 di Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. Dia tercatat menempuh pendidikan pertama di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang, Balongpanggang, Gresik.
Sementara itu, dia belajar agama langsung kepada ayahnya H Abdul Rozaq yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Qomaruddin, Sampurnan, Bungah, Gresik. Sang ibunda, Rustinah, merupakan seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang Gresik.
Ainun telah mengukir prestasi, bahkan bertaraf internasional sejak duduk di bangku SMA. Dia merupakan anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003, dan meraih honorable mention.
Setelah lulus SMA, Ainun melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, mengambil jurusan computer engineering.
Di Singapura, Ainun Najib mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran pada 2006, yang kemudian dilanjutkan ke tingkat dunia di Tokyo, Jepang setahun setelahnya.
Ainun diketahui mulai meniti kariernya dengan bergabung di IBM Singapura sebagai software engineer dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.
Nama Ainun semakin melambung setelah dikenal sebagai juru bicara dan salah satu penggagas situs KawalPemilu.org, yaitu situs crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU.
Berkaitan dengan situs ini, dia muncul di berbagai media cetak dan elektronik, termasuk beberapa wawancara di stasiun TV dan media massa lainnya.
Pada Maret 2015, Ainun dan rekannya Pahlevi Fikri Auliya meluncurkan situs kawalapbd.org, di tengah-tengah terjadinya sengketa APBD DKI Jakarta 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD Jakarta.
Situs ini menjabarkan rencana APBD versi kedua pihak, termasuk menunjukkan perbedaan-perbedaan dan kejanggalan yang ada di kedua anggaran tersebut.