Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari-Maret Titik Kritis Kasus Omicron, Begini Strategi Luhut

Pemerintah akan terus melakukan penegakkan protokol kesehatan, akselerasi vaksinasi, dan pengetatan mobilitas untuk menekan angka penyebaran varian Omicron.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah terus melakukan upaya mitigasi agar kasus Omicron tidak meningkat secara signifikan sehingga sistem kesehatan nasional tidak terbebani.

Luhut menyampaikan berkaca pada kasus Omicron di Afrika Selatan, puncak penularann varian Omicron di Indonesia diprediksi terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Adapun beberapa upaya yang dilakukan pemerintah adalah penegakkan protokol kesehatan, akselerasi vaksinasi, dan pengetatan mobilitas.

"Pengetatan mobilitas menjadi opsi terakhir untuk dilakukan. Tetapi kami mengimbau jika (aktivitas) di kantor tidak harus 100 persen ya dilihat situasinya apakah dibikin 70 persen untuk dilakukan 2 minggu ke depan," katanya, dikutip Senin (17/1/2022).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa hingga 15 Januari 2022, kasus terkonfirmasi Covid-91 varian Omicron mencapai 748 kasus.

"Sebagian besar kasus Omicron di Indonesia adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebanyak 569 dan 155 merupakan transisi lokal," katanya dalam acara webinar virtual bertajuk 'Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries', Minggu (16/1/2022).

Lebih lanjut, Nadia menyampaikan bahwa para PPLN yang terjangkit Omicron ini didominasi dari Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper