Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memilih antara dialog atau konfrontasi setelah diplomasi atas Ukraina mencapai titik kritis akibat pasukan Rusia tetap berkumpul di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga itu.
Diplomat senior dari AS dan Rusia mengadakan jamuan makan malam di Jenewa pada Minggu (9/1/2022) malam waktu setempat sebelum negosiasi formal pada hari ini untuk membahas tuntutan Moskow.
Pembicaraan itu dirancang bulan lalu dalam dua draf perjanjian, satu antara Rusia dengan AS dan satu lagi dengan NATO.
Sebagian besar isinya tidak dapat diterima oleh Washington dan aliansi tersebut, namun yang paling penting adalah soal janji bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO.
Rusia memiliki 100.000 tentara yang ditempatkan di dekat Ukraina dan jumlah yang sama dipersiapkan untuk dimobilisasi dalam waktu singkat, menurut Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (10/1/2022).
Blinken menyatakan, bahwa diplomasi itu adalah momen paling menentukan bagi pihak Rusia.
Baca Juga
“Ada dua jalan di depan kita,” katanya.
Ada jalur dialog dan diplomasi untuk mencoba menyelesaikan beberapa perbedaan ini dan menghindari konfrontasi.
Jalan lain adalah konfrontasi dan akan ada konsekuensi besar bagi Rusia jika Rusia memperbarui agresinya terhadap Ukraina. Kami akan menguji proposisi tentang jalan mana yang siap diambil Presiden Putin, katanya.
Pemerintahan Biden menegaskan, bahwa hak negara berdaulat untuk mengajukan keanggotaan NATO tidak dapat dinegosiasikan. Begitu juga dengan penempatan pasukan AS di Eropa, ujar pejabat pemerintah itu menekankan.
Mereka mengatakan, bahwa Washington akan membahas jaminan keamanan lainnya, seperti batasan bersama pada penyebaran rudal dan latihan militer di benua itu. Itu akan jauh lebih komprehensif dari yang dituntut Moskow.
Menteri Luar Negeri AS mengatakan solusi diplomatik untuk krisis Ukraina masih mungkin.
Pengamat diplomatik memperkirakan sulit untuk mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan krisis tersebut dan sebaliknya kehancuran total mungkin terjadi. Karena itu, harus segera menjadi jelas apakah Rusia tertarik untuk merundingkan proposalnya atau apakah proposal itu dirancang untuk ditolak dan menciptakan dalih untuk perang yang telah diputuskan Putin.
"Kami akan menguji proposisi jalan mana yang ingin diambil Presiden Putin minggu ini," kata Blinken kepada program ABC News This Week. Pertanyaannya sekarang adalah apakah Presiden Putin akan mengambil jalur diplomasi dan dialog atau mencari konfrontasi, katanya.
“Turunkan harapan Anda dan kemudian turunkan lagi,” kata Melinda Haring, Wakil Direktur Pusat Eurasia di Dewan Atlantik.
Perhatikan tuntutan Moskow dalam pertemuan. Jika Rusia bersikeras bahwa NATO tidak dapat memperluas lagi keanggotaaannya, maka kami tahu bahwa Moskow sedang mempersiapkan perang di Ukraina karena ini adalah garis merah untuk negara Barat, ujarnya.