Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan varian Omicron dan varian Delta dapat memicu gelombang tsunami Covid-19 serta memberikan tekanan hebat pada sistem perawatan kesehatan dunia.
“Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang lebih menular [dan] beredar pada saat yang sama dengan Delta, menyebabkan tsunami kasus,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers online seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (30/12/2021).
Dua tahun setelah virus Corona baru pertama kali muncul, pejabat tinggi WHO telah memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk diyakinkan oleh data awal yang menunjukkan Omicron, varian terbaru yang dideteksi, menyebabkan penyakit yang lebih ringan.
Pertama kali dilaporkan bulan lalu di Afrika Selatan, Omicron sudah menjadi varian dominan di Amerika Serikat dan sebagian di Eropa.
Setelah 92 dari 194 negara anggota WHO melewatkan target untuk memvaksinasi 40 persen populasi mereka pada akhir tahun ini.
Tedros mendesak semua orang untuk membuat “Resolusi Tahun Baru” untuk mendukung kampanye vaksinasi 70 persen populasi negara pada awal Juli.
Menurut data WHO, jumlah kasus Covid-19 yang tercatat di seluruh dunia meningkat 11 persen minggu lalu dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Hampir 4,99 juta kasus baru dilaporkan dari 20 hingga 26 Desember.
Kasus baru di Eropa, yang menyumbang lebih dari setengah dari angka total, naik 3 persen. Sementara di Amerika Serikat naik 39 persen dan di Afrika naik 7 persen.
Tedros mengatakan perkembangan terbaru tersebut, khususnya transmisi varian Omicron, akan memberikan tekanan hebat pada tenaga kesehatan yang kelelahan dan sistem kesehatan diambang kehancuran.