Bisnis.com, JAKARTA – Pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) serentak akan berlangsung di tahun 2024. Namun, beberapa capres dan cawapres sudah diunggulkan oleh beberapa lembaga survei politik yang ada di Indonesia.
Beberapa nama yang kerap masuk 3 besar adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, sedangkan nama yang kerap disebut-sebut sebagai cawapres adalah Erick Thohir dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Cecep Hidayat pengamat politik Universitas Indonesia (UI) mengatakan masih panjangnya waktu pileg dan pilpres ini, membuat apapun masih bisa terjadi dan mengalami berubah.
Menurutnya, dunia politik memiliki dinamika yang sangat cepat. Meski beberapa nama capres sudah muncul dan diunggulkan oleh jajak pendapat, tetapi Cecep mengingatkan, pengajuan capres hanya dilakukan oleh partai politik hasil pileg 2019.
"Tak bisa calon individu mengajukan diri menjadi Capres 2024. Hanya partai atau gabungan partai saja yang bisa mengajukan capres di 2024 mendatang. Beda dengan pilkada yang masih dimungkinkan adanya calon independen," kata Cecep dalam keterangan resmi, Kamis (23/12/2021).
Dia mencontohkan Ganjar Pranowo yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan merupakan kader dari PDIP. Namun, dinamika di internal partai membuat Ganjar memiliki tantangan tersendiri untuk diusung oleh PDIP.
"Memang merujuk dari berbagai survei yang dilakukan, elektabilitas Ganjar merupakan yang tertinggi. Bahkan elektabilitas Ganjar di atas Puan Maharani. Namun, yang bisa menjadi capres dari PDIP merupakan yang ditugaskan oleh Ketua Umum PDIP. Menuju 2024 masih cukup jauh, apapun bisa terjadi," ungkap Cecep.
Di sisi lain, Erick Thohir merupakan profesional muda yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN. Dengan posisi Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, orang yang sering muncul dalam penanganan Covid-19 dan orang yang relatif dekat dengan Presiden Jokowi, membuat beliau dijagokan oleh PPP dan PAN untuk dijadikan capres.
Cecep mengatakan saat ini seluruh partai tengah melihat preferensi masyarakat dan elektabilitas terhadap capres. Partai yang tidak memiliki calon sendiri pasti akan mencari capres lain untuk dapat memenangkan pilpres dan pileg.
“Kedekatan dengan Presiden Jokowi dan sering muncul pada masa pandemi menjadi modal utama bagi Erick untuk maju pilpres," ujarnya.
Cecep memperkirakan pilpres dan pileg tahun 2024 tak akan 'sebangun'. Bisa jadi masyarakat memilih partai tertentu, tetapi tak akan memilih capres dari partai tersebut.
Meski mesin partai bekerja, tetapi kapabilitas dan kapasitas individu capres juga memegang peran yang sangat penting untuk memenangkan pilpres dan pileg 2024.
Kapasitas dan kapabilitas itu ditentukan oleh rekam jejak masa lalunya ketika para calon menjabat sebagai pejabat publik atau apa yang telah dilakukan serta apa yang akan dilakukan oleh capres tersebut.
“Ganjar dan Erick rekam jejaknya sudah dapat dilihat oleh masyarakat. Tokoh nasional ditentukan oleh pengalaman dan prestasi yang sudah ditorehkan selama menjabat sebagai pejabat publik," ujarnya.
Prabowo Subianto yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan dinilai Cecep memiliki tabungan yang sangat bagus untuk maju sebagai capres 2024. Terlebih lagi Prabowo merupakan ketua umum Partai Gerindra.
Dalam survei politik yang dibuat oleh Charta Politika menyebutkan pasangan capres dan cawapres yang ideal untuk saat ini adalah Ganjar Pranowo-Erick Thohur. Pasangan Ganjar-Erick memegang 33,9 persen. Angka ini jauh diatas pasangan Prabowo-Puan yang hanya 20,3 persen.