Bisnis.com, JAKARTA - Inggris dan Prancis terus mencatat lonjakan kasus baru Covid-19 masing-masing 82.886 dan 48.473 kemarin seiring dengan varian Omicron yang semakin mendominasi di benua Eropa hingga menyebabkan pengetatan perayaan acara Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Angka kasus baru yang hampir mencapai 90.000 di Inggris itu melonjak 72 persen dari 48.071 infeksi baru yang tercatat pada hari Minggu pekan sebelumnya.
Sebanyak 45 orang dilaporkan meninggal karena alasan terkait Covid atau turun dari 111 pada hari Jumat sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Senin (20/12).
Angka yang tercatat kemarin sedikit lebih rendah dari tingkat kasus harian yang memecahkan rekor baru-baru ini di atas 90.000 pada Kamis. Angka yang dilaporkan cenderung lebih rendah pada akhir pekan.
Lonjakan itu terjadi setelah Inggris melaporkan 12.133 kasus baru dari varian Omicron yang sangat mudah menular, sehingga totalnya menjadi 37.101.
Sementara itu, Prancis melaporkan 48.473 infeksi Covid baru kemarin atau naik 15 persen dari 42.252 kasus baru yang terdeteksi pada hari Minggu dua minggu lalu.
Lebih lanjut, 75 orang meninggal karena virus tersebut atau turun dari 162 pada Jumat pekan lalu. Lebih dari 121.000 orang di Prancis meninggal karena terkait Covid-19, sekaligus menjadi total global tertinggi ke-12.
Sebelumnya, Prancis membatasi perjalanan ke dan dari Inggris pada hari Kamis dalam upaya untuk memblokir masuknya varian Omicron. Langkah itu diikuti oleh Jerman dengan memperketat pembatasan perjalanannya dari Inggris pada hari Minggu.
Perdana Menteri Jean Castex meminta para walikota untuk membatalkan pertunjukan kembang api dan perayaan Tahun Baru ketika kasus meningkat.
Dia mendesak orang-orang untuk dites sebelum perayaan Natal. Balai kota Paris juga membatalkan salah satu pesta publiknya pada hari Sabtu.
Castex juga mengumumkan Prancis akan mengubah kartu kesehatannya menjadi izin vaksinasi, yang berarti mulai Januari hanya dapat digunakan oleh orang yang divaksinasi ganda.