Bisnis.com, SOLO - Keadaan Bandara Soekarno-Hatta menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 dipenuhi sesak pengunjung.
Sebuah video yang memperlihatkan ramainya kondisi Bandara Soetta viral di media sosial. Dalam video yang diunggah di medsos tersebut memperlihatkan antrean panjang penumpang yang hendak melakukan karantina di Wisma Atlet.
Video berdurasi 2 menit 30 detik itu memperlihatkan puluhan penumpang memenuhi area kedatangan di Terminal Internasional.
Dalam video itu terdengar suara wanita yang diduga merekam suasana penumpukan penumpang itu menyampaikan waktu sekitar pukul 04.00 WIB.
"Assalamualaikum, ini pagi jam 4 kita di Bandara Soekarno-Hatta ngantri untuk karantina di Wisma Atlet. Ngantri dari habis maghrib sampai subuh ya," ujarnya, dikutip Bisnis dari Tempo.
Dia menceritakan, kondisi para penumpang pesawat yang baru tiba itu harus tidur berdiri atau bersandar di tembok untuk menunggu giliran pelayanan petugas karantina Covid-19.
Baca Juga
Wanita itu juga menyebutkan dia dan para penumpang lain yang sempat dia ajak mengobrol mengaku ditawari layanan hotel karantina.
"Ini masih ngantri panjang, tuh lihat. Ini benar-benar nih pemerintah, penyiksaan kepada rakyat. Karantina di hotel satu orangnya Rp 19 juta. Lebih mending menderita begini," ucapnya.
Menurut wanita itu, para penumpang pesawat yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta sebagian besar Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri. Sebagian juga ada turis yang hendak berlibur.
Antrean yang mengular itu disebabkan karena sulitnya mendapatkan tempat karantina di Wisma Atlet.
"Kita punya hak mendapat (pelayanan) di Wisma Atlet. Banyak calo-calo membujuk supaya kita di hotel ya Bu, Rp 19 juta satu orang. Gila, benar-benar ini mafianya," keluhnya.
Melansir Tempo, penumpukan penumpang Internasioanl yang hendak karantina ini sudah terjadi sejak Jumat malam 17 Desember 2021.
Banyak penumpang internasional yang menolak karantina di hotel karena mahal. Pada saat ini, ketentuan karantina adalah 10 hari untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 Omicron.
"Mereka WNI yang tidak punya uang untuk karantina di hotel dengan biaya belasan juta. Sementara Wisma Atlet informasinya ditutup karena penuh,"