Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Pengaruh Boikot Diplomatik Olimpiade  Musim Dingin Beijing 2022

Mengirim politisi ke Beijing untuk menghadiri Olimpiade akan dipandang sebagai menerima perlakuan pemerintah Presiden Xi Jinping.
Seorang model menampilkan salah satu seragam atlet Olimpiade Rusia rancangan ZASPORT, pemasok pakaian resmi untuk atlet Rusia yang berlaga di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, saat presentasi di Moskow, Rusia, Jumat (10/12/2021)./Antara-Reuters
Seorang model menampilkan salah satu seragam atlet Olimpiade Rusia rancangan ZASPORT, pemasok pakaian resmi untuk atlet Rusia yang berlaga di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, saat presentasi di Moskow, Rusia, Jumat (10/12/2021)./Antara-Reuters

Boikot Setengah Hati

Untuk beberapa pemerintah negara Barat yang mengatakan bahwa perwakilan mereka tidak akan hadir, langkah seperti itu adalah cara yang relatif mudah untuk memberikan teguran.

Negara-negara tersebut terlihat menghindari langkah yang jauh lebih kontroversial untuk mencegah atlet mereka berkompetisi melalui boikot penuh.

Adapun, mengirim politisi ke Beijing untuk menghadiri Olimpiade akan dipandang sebagai menerima perlakuan pemerintah Presiden Xi Jinping.

Alasannya, acara tersebut merupakan pertaruhan sekaligus masalah prestise bagi Xi dan China.

China menuduh AS menggunakan Olimpiade untuk manipulasi politik dan bersumpah akan memgambil langkah balasan yang tegas. Tapi, China tidak terlalu khawatir dengan sikap AS karena sejumkah negara Barat seperti Italia dan Prancis telah menolak untuk bergabung dengan aksi boikot.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan langkah simbolis itu sebagai tindakan tidak penting. Hanya saja, tentunya akan membuat sedikit perbedaan pada tontonan acara bagi mereka yang berada di dalam venue atau menonton dari jauh. Hal itu jelas tak terbantahkan.

Menariknya, koalisi kelompok hak asasi Tibet, Uighur, Mongolia Selatan, Hong Kong, dan Taiwan yang membentuk kampanye #NoBeijing2022 menyambut baik boikot diplomatik.

Mereka mengajak para atlet, perusahaan sponsor, dan jaringan media bertindak yang sama jika tekanan benar-benar ingin diberikan pada China.

Tidak hanya itu, kelompok hak asasi manusia telah berkampanye agar negara peserta memboikot acara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper