Bisnis.com, JAKARTA - Keprihatinan atas hak asasi manusia (HAM) sering menjadi isu dalam setiap kegiatan olahraga internasional dalam beberapa tahun terakhir ini.
Begitu juga dengan China sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 yang telah memicu kontroversi dan cukup menyedot perhatian publik.
Maklum, Olimpiade Beijing 2022 dilanda serangkaian boikot diplomatik dari negara-negara termasuk AS, Australia, dan Inggris. Pasalnya, China dituduh telah melakukan kekejaman yang meluas terhadap komunitas Muslim Uyghur.
Kelompok hak asasi manusia dan pemerintah Barat juga menuduh China melakukan genosida di wilayah kamp penahanan di Xinjiang.
Akan tetapi, China menyangkal hal itu dengan mengatakan bahwa jaringan kamp penahanan itu dibangun untuk "pendidikan ulang" orang Uighur dan muslim lainnya.
Hubungan negara asing dengan China juga tegang, karena tindakan keras terhadap kebebasan berpolitik dan pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.
Baru-baru ini kekhawatiran atas pemain tenis Peng Shuai, yang menghilang dari pandangan publik setelah dia menuduh seorang pejabat tinggi pemerintah China melakukan pelecehan seksual, juga menjadi pemberitaan media massa.
Namun, pihak berwenang China mengkritik adanya "spekulasi jahat" atas kasus tersebut.