Bisnis.com, JAKARTA -- pengelola pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, telah memasang 20.000 kursi atau sekitar 25 persen dari jumlah total 82.000 kursi penonton.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pekerja JIS dapat menuntaskan pemasangan 82.000 kursi penonton sesuai dengan kapasitas stadion termegah di Indonesia tersebut.
"Semoga tuntas ini 82.000 kursi yang akan dipasang, sejauh ini sudah terpasang 20.000. Jadi sudah sekitar 25 persen, 75 persen lagi nanti dituntaskan jadi nanti ini jadi suatu tempat yang sangat representatif baik untuk event sport maupun kesenian dan kebudayaan," kata Anies dilansir Antara, Sabtu (12/12/2021).
Dalam sambutannya, Anies menegaskan bahwa penundaan partai puncak turnamen International Youth Championship (IYC) 2021 yang mempertemukan tim muda Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid dengan Indonesia All-Stars yang seharusnya digelar pada Sabtu ini tidak berarti menghentikan penyelesaian proyek pembangunan JIS.
Anies menjelaskan penundaan pertandingan level internasional tersebut untuk mencegah pandemi COVID-19 sehingga membuat klub muda ternama Eropa itu tidak jadi datang ke Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan di atas tribun penonton Jakarta International Stadium (JIS) didampingi Direktur Pengelolaan Aset PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Gunung Kartiko dan Direktur Proyek JIS Iwan Takwin di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (11/12/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)
Meskipun laga klub muda Spanyol dan Indonesia ditunda, Anies tetap hadir di JIS untuk menyaksikan dari dekat mengenai kecanggihan sistem pencahayaan dan audio yang sudah berfungsi di JIS.
Anies juga menyatakan ingin mengapresiasi para pekerja proyek JIS yang bekerja pagi hingga malam hari untuk menyelesaikan pengerjaan stadion sesuai jadwal, kualitas, dan anggaran yang direncanakan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengingatkan bahwa pembangunan JIS sebagai sebuah pekerjaan raksasa melibatkan banyak orang yang secara fisik tidak terlihat di depan, namun karyanya dikenang sepanjang sejarah Ibu Kota Jakarta ini.
"Buat semua yang bekerja, mari kita tuntaskan (pekerjaan) ini yang sekarang sudah