Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Epidemiolog Dicky Budiman Sebut Besar Kemungkinan Omicron Sudah Masuk Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman memperkirakan varian Omicron saat ini sudah ada di Indonesia. Berikut penjelasannya.
Indra Gunawan
Indra Gunawan - Bisnis.com 10 Desember 2021  |  14:55 WIB
Epidemiolog Dicky Budiman Sebut Besar Kemungkinan Omicron Sudah Masuk Indonesia
Ilustrasi - Varian baru Virus Corona SARS-CoV-2. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memperkirakan varian Omicron saat ini sudah ada di Indonesia.

Analisisnya terkait keberadaan varian baru itu sudah ada di tengah masyarakat, karena daya sebar Omicron yang supercepat.

"Sifat Omicron ini begitu cepat menular. Harus saya ingatkan, sifat eksponensialnya itu cenderung super, 2 kali setidaknya dari Delta,” kata Dicky lewat keterangan video, dikutip Jumat (10/12/2021).

Apalagi, negara tetangga Indonesia sudah mendeteksi varian tersebut seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

"Bahkan (negara dengan) kapasitas surveillance-nya lebih kuat dari Indonesia pun sudah mendeteksi," ujar Dicky.

"Jadi besar kemungkinan, analisis saya, hipotesis saya, ketika Indonesia menemukan (kasus infeksi Omicron) itu sudah di komunitas," lanjutnya.

Dia juga menyoroti masa karantina orang dari luar negeri di Indonesia yang sangat singkat. Sebelum kebijakan terbaru diterapkan, lama masa karantina sempat hanya 3 hari saja.

"Jadi dengan masa karantina yang pendek, kemudian surveillance genomic yang rata-rata 0,2 persen sebelumnya, itu menempatkan kita dalam situasi yang sangat rawan,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio memastikan, hingga saat ini belum ada laboratorium yang melaporkan varian Corona B.1.1.529 atau Omicron dari pemeriksaan spesimen menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).

"Saya pastikan sampai saat ini belum ada laboratorium yang melaporkan adanya Omicron," kata Amin, saat dihubungi, Jumat (10/12/2021

Seperti diketahui, varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Sementara, kasus infeksi B.1.1.529 pertama yang terkonfirmasi diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Covid-19 epidemiolog omicron
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top