Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 akibat Virus Corona varian baru Omicron 1.780 orang yang tersebar di 57 negara.
Dikutip dari data European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), data tersebut merupakan situasi pada Kamis (9/12/2021). Dengan demikian, dalam sehari penambahan kasus Covid-19 varian Omicron sebanyak 322 orang dibandingkan dengan situasi pada Rabu (8/12/2021) sebanyak 1.458 orang yang tersebar di 55 negara.
Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EU/EEA), mengonfirmasi 65 kasus tambahan SARS-CoV-2 Omicron varian of concern (VoC), sehingga total keseluruhan 402 kasus.
Kasus telah dilaporkan oleh 21 negara di UE/EEA: Austria (17), Belgia (30), Kroasia (3), Czechia (2), Denmark (99), Estonia (12), Finlandia (9), Prancis ( 37), Jerman (15), Yunani (3), Islandia (20), Irlandia (1), Italia (13), Latvia (5), Liechtenstein (1), Belanda (36), Norwegia (33), Portugal (37), Rumania (2), Spanyol (14), dan Swedia (13) menurut informasi dari sumber publik.
Meskipun kasus yang dilaporkan awalnya terkait dengan perjalanan, peningkatan jumlah kasus sekarang juga ditemukan di kawasan UE/EEA, termasuk sebagai bagian dari klaster dan wabah, berdasarkan deteksi dan pengawasan yang representatif.
Negara-negara UE/EEA yang melaporkan kasus tanpa hubungan epidemiologis perjalanan ke ke luar UE/EEA termasuk Belgia, Denmark, Finlandia, Spanyol, dan Islandia.
Baca Juga
Ini menunjukkan bahwa penularan komunitas yang tidak terdeteksi dapat berlangsung di UE/EEA. Semua kasus tanpa gejala atau bergejala ringan. Sejauh ini, belum ada kematian terkait Omicron yang dilaporkan.
Sementara itu, negara dan wilayah di luar UE/EEA telah melaporkan 1.378 kasus yang dikonfirmasi di 36, yakni: Argentina, Australia, Botswana, Brasil, Kanada, Chili, Kuba, Daerah Administratif Khusus Hong Kong, Fiji, Ghana, India, Israel, Jepang, Kuwait, Malaysia, Maladewa, Meksiko, Namibia, Nepal, Nigeria, Rusia, Arab Saudi, Senegal, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Sri Lanka, Swiss, Thailand, Tunisia, Uganda, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, Zambia, dan Zimbabwe.
Secara keseluruhan, 1.780 kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan secara global oleh 57 negara.