Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio memastikan Varian Omicron belum ditemukan di Indonesia. Menurutnya, varian yang masih mendominasi adalah Delta.
“Belum ada laboratorium yang melaporkan ditemukannya Omicron di Indonesia,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (10/12/2021).
Menurutnya, dari lebih 9.600 whole genome sequencing yang sudah diperiksa, varian Delta masih mendominasi Virus Corona di Tanah Air dengan 4.732 kasus.
Kemudian, varian Alfa (B.1.1.7) 76 kasus, dan Beta (B.1351) ) 22 kasus.
“Virus yang bersirkulasi di Indonesia masih didominasi oleh Delta,” ucapnya.
Senada, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan sejauh ini belum ditemukan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron di Indonesia.
Baca Juga
“Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini," kata Siti Nadia Tarmizi, Jumat (10/12/2021).
"Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genome sequencing dari para pasien yang terpapar Covid-19 untuk mengantisipasi secara dini Omicron maupun varian terbaru SARS-CoV-2 di Tanah Air," lanjut Nadia.
Sebelumnya, laporan terkait temuan Omicron disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti melalui salah satu media massa online yang menyatakan terdapat empat warga DKI Jakarta dinyatakan terpapar varian Omicron berdasarkan pemeriksaan sampel di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.