Bisnis.com, Jakarta - Hari Antikorupsi sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember 2021. Berikut sejarah Hari Antikorupsi Sedunia hingga topik pada tahun ini.
Korupsi merupakan suatu fenomena sosial, politik dan ekonomi yang kompleks dan mempengaruhi semua negara. Bukan itu saja, korupsi dinilai merusak institusi demokrasi, memperlambat pembangunan ekonomi dan berkontribusi pada ketidakstabilan pemerintahan.
Dilansir dari situs United Nations (UN), korupsi menyerang fondasi lembaga-lembaga demokrasi dengan mendistorsi proses pemilu, memutarbalikkan supremasi hukum dan menciptakan rawa-rawa birokrasi yang satu-satunya alasan keberadaannya adalah suap. Pembangunan ekonomi terhambat karena aktivitas korupsi yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
UN PBB menetapkan Hari Anti Korupsi Melalui resolusi 58/4 sejak tanggal 31 Oktober 2003. Majelis Umum menggelar Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Korupsi dan meminta agar Sekretaris Jenderal menunjuk Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) sebagai sekretariat untuk Konferensi Negara-Negara Pihak Konvensi.
Selain itu, majelis juga menetapkan 9 Desember sebagai Hari sejarah Anti Korupsi Internasional, untuk meningkatkan kesadaran korupsi dan peran Konvensi dalam memerangi dan mencegahnya. Konvensi ini mulai berlaku pada bulan Desember 2005.
Kendati demikian, adanya hari Anti-Korupsi Internasional 2021 berupaya untuk menyoroti hak dan tanggung jawab semua orang, termasuk Negara, pejabat pemerintah, pegawai negeri, aparat penegak hukum, perwakilan media, sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi, publik dan pemuda dalam menanggulangi korupsi.
Mulai dari pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, media dan warga di seluruh dunia turut bergabung untuk memerangi kejahatan ini.
Dengan menggalakkan sebuah kampanye yang berlaku selama enam minggu dan mulai berjalan sejak awal November. Gerakan antikorupsi mengusung tema “Hak Anda, peran Anda: mengatakan tidak untuk korupsi”.
Berikut topik Hari Antikorupsi Sedunia pada tahun ini:
1. Pendidikan dan pemuda
2. Olahraga
3. Jenis kelamin
4. Sektor swasta
5. Covid-19
6. Kerjasama internasional
Kampanye ini bertujuan untuk berbagi praktik yang baik dan contoh pencegahan dan pemberantasan korupsi di seluruh dunia melalui penguatan kerjasama internasional melawan korupsi, enangani keterkaitan dengan bentuk kejahatan lain, serta memungkinkan pemulihan dan pengembalian aset yang dicuri.
Aktivasi kegiatan juga diharapkan bisa mengembangkan solusi inovatif, memajukan pencegahan melalui pendidikan, memanfaatkan keterlibatan pemuda, serta memobilisasi sekutu dalam masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta.