Bisnis.com, SOLO - Banjir yang terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar) tak kunjung surut selama kurang lebih satu bulan.
Terlihat hingga hari ini, Selasa (16/11/2021) banjir tinggi setinggi lutut orang dewasa masih terjadi di Kabupaten Sintang.
Ribuan warga terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang mencatat, sampai saat ini, sebanyak 35.807 KK atau 124.497 warga terdampak.
Dari jumlah warga yang terdampak itu, sebanyak 25.884 orang terpaksa harus mengungsi.
Sebelumnya pada Kamis (11/11) pekan lalu, sebanyak 5 kabupaten di Provinsi Kalbar dilanda banjir yang airnya tak kunjung surut.
Bantuan pun sulit datang lantaran banyaknya pengungsi yang membutuhkan kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian.
Baca Juga
Namun hari ini, banjir terlihat mulai surut meskipun tinggi banjir di beberapa daerah masih berkisar 1-3 meter.
Penyebab banjir
Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terjadi karena kerusakan lingkungan di area tangkapan hujan.
"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ," kata Jokowi usai peresmian jalan tol di Serang, Banten, dikutip dari YouTube Setpres, Selasa (16/11/2021).
Akibat kerusakan daerah tangkapan hujan tersebut, Sungai Kapuas pun meluap ke wilayah sekitar ketika curah hujan tinggi.
Jokowi pun berjanji memperbaiki daerah tangkapan hujan di sekitar Sungai Kapuas sehingga bencana banjir bisa dicegah.
“Nanti akan mulai, mungkin tahun depan dibangun persemaian, kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu dan tangkapan hujan,” ujarnya.