Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terjadi karena kerusakan lingkungan di area tangkapan hujan.
"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ," kata Jokowi usai peresmian jalan tol di Serang, Banten, dikutip dari YouTube Setpres, Selasa (16/11/2021).
Akibat kerusakan daerah tangkapan hujan tersebut, Sungai Kapuas pun meluap ke wilayah sekitar ketika curah hujan tinggi.
Kepala Negara berjanji memperbaiki daerah tangkapan hujan di sekitar Sungai Kapuas sehingga bencana banjir bisa dicegah.
“Nanti akan mulai, mungkin tahun depan dibangun persemaian, kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu dan tangkapan hujan,” ujarnya.
Adapun, berdasarkan laporan terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (15/11/2021) sore, muka air banjir di wilayah Kabupaten Sintang, masih berkisar antara 100 hingga 300 cm.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang menginformasikan tinggi muka air berangsur surut hingga 50 cm di beberapa lokasi.
Sementara itu, jumlah warga terdampak mencapai 35.807 kepala keluarga atau 124.497 jiwa, sedangkan mereka yang mengungsi berjumlah 7.545 kepala keluarga atau 25.884 jiwa. Warga yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian.