Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa kebutuhan penyediaan Alquran di Indonesia masih tinggi.
Berdasarkan data Kementerian Agama, total kebutuhan Alquran setiap tahun lebih dari 6juta eksemplar. Sementara Unit Percetakan Alquran (UPQ) Kementerian Agama, sejak 2016-2020, baru mencetak 1.705.000 mushaf.
“Tantangan UPQ ke depan adalah memenuhi kebutuhan mushaf Alquran umat Islam Indonesia yang kian hari kian bertambah jumlahnya,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (13/11/2021).
Kementerian Agama, lanjutnya, telah merancang revitalisasi UPQ menuju percetakan Alquran bertaraf dunia dengan menargetkan oplah cetak sebanyak 10.000.000 eksemplar per tahun. Di samping itu, UPQ juga didorong menjadi destinasi wisata reliji, pusat penerbitan dan percetakan buku-buku keislaman yang moderat dan pusat edukasi ilmu-ilmu Al-Qur'an.
“Melalui revitalisasi juga, UPQ diharapkan dapat membangun ekosistem yang lebih efektif dan efisien,” pesannya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, dia berharap tujuan mulia pemerintah melalui UPQ dapat segera terwujud. “Revitalisasi bukan sekedar keinginan untuk membangun Unit Percetakan Alquran berkelas dunia, akan tetapi sebuah prioritas demi memenuhi kebutuhan dasar umat Islam yang harus segera direalisasikan,” tegasnya.
Dia menambahkan, keberadaan UPQ bagian dari peran nyata Kementerian Agama dalam kajian Alquran. Tugas utamanya adalah menerbitkan, mencetak, mendistribusikan Alquran, serta melakukan kajian-kajian pengembangan di bidang penerbitan Al-Qur’an.
“UPQ inilah yang kini memangku tanggung jawab pemenuhan Al-Qur’an bagi umat muslim di seluruh pelosok negeri,” jelasnya.