Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Catat Rekor Kasus Covid-19

Kasus Covid-19 mingguan per 100.000 orang yang terinfeksi selama seminggu terakhir di Jerman naik menjadi 201,1.
Allianz Arena di Munchen, Jerman./Bundesliga.com
Allianz Arena di Munchen, Jerman./Bundesliga.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di Jerman mencatat rekor beberapa hari setelah Menteri Kesehatan Jens Spahn memperingatkan akan segera terjadi peningkatan kasus dalam jumlah besar terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi.

Tingkat kasus Covid-19 mingguan yang diukur dari jumlah orang per 100.000 yang terinfeksi selama seminggu terakhir naik menjadi 201,1 pada Senin (8/11/2021).

Angka itu lebih tinggi dari rekor sebelumnya 197,6 pada Desember tahun 2020, menurut data dari Institut Robert Koch seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (9/11/2021).

Lembaga itu  menyatakan 15.513 kasus Covid-19 baru dilaporkan selama 24 jam terakhir atau turun dari rekor 37.120 pada hari Jumat (5/11/2021), tetapi angka kasus biasanya lebih rendah setelah akhir pekan.

Sebanyak 33 kematian lainnya juga tercatat sehingga menjadikan jumlah kematian keseluruhan Jerman menjadi 96.558.

Gubernur Negara Bagian Bavaria, Markus Soeder menyerukan tindakan yang lebih tegas mengingat puncak penyebaran baru yang terjadi. Dia mengatakan kepada radio Deutschlandfunk bahwa tes harus ditawarkan secara gratis lagi, pusat vaksinasi harus diaktifkan kembali.

Selain itu, negara bagian dan pemerintah federal harus mengoordinasikan strategi mereka.

Jerman telah menghapus pengujian gratis untuk memberi insentif kepada orang-orang agar mendapatkan suntikan pemerintah malah membebankan biaya 19 euro per tes (US$22).

Selama pandemi, Jerman memiliki aturan regional yang berubah-ubah. Aturan tentang apakah anak sekolah harus memakai masker di kelas bervariasi antar negara bagian.

Lonjakan kasus Covid-19 terbaru datang ketika Jerman berjuang untuk menemukan cara untuk meningkatkan kampanye vaksinasi yang jauh lebih lambat. Setidaknya 67 persen dari 83 juta penduduk telah divaksinasi penuh, menurut angka resmi yang menurut pihak berwenang tidak cukup.

Tidak seperti negara-negara Eropa lainnya, Pemerintah Jerman menolak membuat vaksinasi wajib untuk setiap kelompok profesional.

Christian Karagiannidis, Direktur Ilmiah di Asosiasi DIVI untuk Pengobatan Intensif dan Darurat memperkirakan peningkatan infeksi lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang. Artinya, beberapa operasi yang dijadwalkan harus ditunda.

“Kami hanya akan mampu mengatasi beban semua keadaan darurat, jika penghematan dilakukan di tempat lain, meskipun jelas tidak bisa untuk perawatan kanker bedah,” katanya kepada surat kabar Augsburger Allgemeine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper