Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPI Sebut Alasan Jokowi Calonkan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI

Pengamat politik dari Indonesia Public Institute membeberkan alasan Presiden Jokowi mencalonkan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI mendatangi kediaman calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, di Jakarta, Minggu (7/11/2021)./Antara
Pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI mendatangi kediaman calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, di Jakarta, Minggu (7/11/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyebut, pertimbangan terhadap pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih pada kebutuhan untuk melanjutkan konsolidasi di jajaran TNI.

Menurut dia, pertimbangan Presiden menunjuk Andika karena dipandang memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Menurut saya, itulah alasan pokok presiden mengajukan Andika Perkasa," kata Karyono, di Jakarta, Minggu (7/11/2021).

Terkait dengan wacana bahwa Andika Perkasa berpeluang maju di Pilpres 2024 setelah menjabat panglima itu persoalan lain yang bukan merupakan bagian dari skenario penunjukannya sebagai calon tunggal panglima TNI.

"Bahwa ada pihak yang berpendapat posisi Andika sebagai panglima bisa menjadi batu loncatan untuk melaju pada kontestasi Pilpres 2024 menurut saya itu bagian dari kebebasan berpendapat. Saya menilai itu merupakan pendapat spekulatif," kata Direktur Eksekutif IPI ini.

Tapi, kata dia, kalaupun Andika memiliki hasrat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, itu merupakan haknya sebagai warga negara.

"Namun, tentu setelah dia pensiun dari jabatan panglima TNI pada Desember 2022 nanti," ujarnya.

Seberapa besar peluang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini di pilpres, kata Karyono, tentu tergantung sejauh mana publik merespons sosoknya. Tapi sejauh ini, elektabilitas Andika sebagai capres masih sangat rendah.

Disebutkan, berdasarkan survei SMRC September 2021, elektabilitas Andika baru 1 persen, masih jauh di bawah tokoh-tokoh dari kalangan militer lainnya. Bahkan, kandidat dari kalangan militer yang paling tinggi elektabilitasnya masih belum bergeser dari Prabowo Subianto yang mendapatkan dukungan 20,7 persen, menyusul Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen dan Gatot Nurmantyo 1,7 persen.

Menurut Karyono, modal elektabilitas 1 persen masih belum cukup untuk merayu partai politik agar mau mendukung Andika. Oleh karena itu, untuk melaju sebagai kandidat presiden, Andika masih harus mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya.

Karyono menjelaskan, posisi panglima TNI bukan jaminan bisa mendongkrak elektabilitas, terlebih masa jabatannya hanya satu tahun. 

Berkaca dari dua mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Moeldoko, elektabilitasnya juga masih sangat rendah, belum beranjak dari 3 persen. Dulu, elektabilitas mantan panglima TNI Wiranto juga tidak signifikan dibanding figur sipil.

"Justru elektabilitas tokoh berlatar belakang militer yang tinggi elektabilitasnya bukan dari jabatan panglima, seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto. Dalam sejarah pemilihan langsung, baru SBY yang terpilih menjadi presiden," paparnya.

Realitas tersebut mengonfirmasi bahwa elektabilitas lebih berhubungan erat dengan faktor personalitas; karakter, rekam jejak, success story, popularitas dan kapabilitas.

Sedangkan, jabatan sekadar merupakan instrumen penunjang yang bisa digunakan untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas sejauh dilakukan dengan tepat.

Meski demikian, tambah Karyono, Andika masih memiliki peluang untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya meskipun sangat sulit jika targetnya capres.

"Kecuali, jika di posisi cawapres, menurut saya lebih realistis dan masih memungkinkan daripada maju sebagai capres. Jika targetnya capres, hampir pasti Andika akan kepontal-pontal mengejar kandidat lain," kata Karyono Wibowo.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper